Suara.com - Sepekan kemarin ramai diberitakan seorang koki di Cina yang tewas setelah dipagut kepala ular kobra, yang baru saja dipenggal sang koki. Meski terdengar aneh, para ilmuwan mengatakan bahwa kejadian itu tidak mustahil terjadi.
"Ular pada umumnya masih punya gerak refleks setelah mati," kata Steven Beaupre, pakar biologi dari University of Arkansas, Amerika Serikat. Menurut dia, banyak mahluk berdarah dingin, termasuk reptil dan amfibi, punya kemampuan seperti ular itu.
Bagi ular-ular beracun, seperti kobra dan ular derik, memagut adalah salah satu gerak refleks yang bisa diaktifkan di otak bahkan berjam-jam setelah binatang itu mati.
Gerak refleks menggigit pada ular-ular beracun lebih kuat ketimbang pada mahluk karnivora lainnya. Itu disebabkan karena ular menggunakan gigitannya secara berbeda, ketimbang pada binatang pemakan daging lainnya.
Misalnya dibandingkan dengan harimau. Kucing raksasa itu membunuh mangsanya dengan cara menggigit daging atau tubuh buruannya. Sementara ular membunuh hanya dengan satu pagutan dan bahkan setelah itu ia akan bergerak menjauhi mangsanya, sampai buruannya itu lumpuh dan mati.
Menurut Beaupre, serangan ular bisa berlangsung kurang dari sedetik. Faktanya ular derik bisa memagut mangsanya dalam waktu kurang dari satu detik.
Karenanya, menurut Beaupre, koki yang tewas di Cina itu kemungkinan besar korban dari gerak refleks ular yang sudah mati.
"Meski sudah dipenggal, itu tidak berarti syarat-syaraf sudah tidak berfungsi lagi," jelas Beaupre.
Menurut Beaupre, tubuh ular pun biasanya masih akan dalam posisi siap menyerang meski kepalanya dipenggal. Gerakan itu dipicu oleh ion-ion atau partikel listrik yang masih tersimpan dalam sel-sel syaraf meski ular sudah mati.
Ketika tubuh ular yang baru saja mati dirangsang, maka saluran-saluran dalam syarafnya akan terbuka, sehingga ion-ion tadi terlepas. Hal itu kemudian menyebabkan dorongan, yang kemudian memaksa otot membuat gerakan refleks.
Adapun koki di Cina yang tewas digigit kepala kobra itu bukan orang pertama yang digigit oleh ular mati. Pada Januari lalu, seorang lelaki di Australia digigit oleh ular berperutmerah, 45 menit setelah tubuh ular beracun itu dipotong menjadi dua bagian. Lelaki itu selamat, tetapi harus dirawat selama dua hari di ruang perawatan darurat.
Sementara 2007, seorang lelaki di Washington, digigit oleh ular derik yang baru saja dibunuhnya menggunakan sekop. Tergigit di tangan, lelaki itu masih bisa diselamatkan. (Live Science)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8