Sumur itu sendiri sudah menarik perhatian ribuan orang, termasuk mantan presiden AS, Franklin Delano Roosevelt. Di masa mudanya Roosevelt pernah mencari harga karun di tempat itu bersama teman-temannya.
Meski demikian, hingga kini belum diketahui siapa yang menciptakan dan mengapa sumur itu dibuat.
7. Manuskrip Voynich
Perkembangan ilmu sejarah selalu ditandai dengan penemuan bahasa-bahasa kuno yang akhirnya bisa diterjemahkan atau sandi-sandi di prasasti yang kemudian berhasil dipecahkan. Tetapi jika ada bahasa dan kode yang menjadi duri dalam daging para sejarahwan, maka itu adalah manuskrip Voynich.
Manuskrip itu dibeli oleh pedagang buku langka, Wilfrid Voynich, pada 1912. Jika dilihat sepintas, teks itu tampak biasa saja.
Beberapa paragraf dari buku setebal 240 halaman itu dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram. Buku itu disusun dalam enam bagian. Melihat gambar-gambarnya, telihat buku itu mengulas soal herbal, astronomi, biologi, kosmologi, dan farmasi.
Lalu apa yang luar biasa dari buku itu?
Jika diteliti dengan seksama, buku itu ditulis menggunakan bahasa yang tidak dikenal manusia. Semua upaya untuk memecahkan tulisan itu selalu gagal, setidaknya itu yang terjadi sejauh ini.
Kitab itu terdiri dari sekitar 170.000 karakter, yang tersusun dalam pola yang alami. Jika diperhatikan, buku itu ditulis dengan lancar dan halus. Tidak ditemukan adanya kesalahan atau koreksi. Tidak juga ada tanda-tanda bahwa penulisnya sempat berhenti untuk menulis. Artinya, siapa pun yang menulis buku itu, bahasa yang digunakan sudah sangat dia kenal.
Berdasarkan analisis karbon, manuskrip itu ditulis sekitar tahun 1404 hingga 1438. Hingga kini belum diketahui siapa penulis kitab itu.
Karena upaya untuk menerjemahkannya selalu gagal, banyak yang mengatakan bahwa manuskrip itu adalah "omong kosong" yang dibuat sedemikian rupa sehingga tidak bisa dipecahkan.
8. Sinyal "Wow!"
Malam di musim panas 1977 harusnya menjadi malam biasa bagi Jerry Ehman, seorang peneliti sukarelawan di SETI, lembaga yang mencari kehidupan-kehidupan alien di antariksa.
Hingga akhirnya dia dikejutkan oleh sebuah sinyal, yang kemudian dikenang sebagai bukti paling kuat akan keberadaan mahluk luar angkasa di sepanjang sejarah manusia.
Ehman saat itu sedang memindai gelombang radio dari luar angkasa - sebagai bagian dari upaya menemukan alien - saat dia melihat lentingan gelombang di layar komputer, yang sangat kuat. Sinyal itu bertahan selama 72 detik, waktu paling lama yang bisa diukur oleh peralatan yang saat itu digunakan oleh Ehman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Dikonfirmasi, Tablet Oppo Pad 5 Siap Rilis Global pada 16 Oktober
-
Skor AnTuTu Snapdragon 8 Elite Gen 5 Terungkap, Tembus 4 Juta Poin
-
Film Pangku Dapat Penghargaan, Meme Fedi Nuril Pakai Eyeliner tapi Menang Beredar
-
58 Kode Redeem FF Terupdate 27 September: Klaim Diamond, Bundle, dan Skin Cobra
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terupdate September: Raih Pemain 109-113 dan 30.000 Gems
-
8 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis, Cuma Main HP sambil Rebahan Bisa Dapat Uang
-
Bocoran Video Ungkap Kamera 200MP di vivo V60e!
-
Xiaomi 17 Varian 1 TB Hadir pada Oktober, Harga Dibanderol Miring
-
Pelaku Industri ICT dan Digital Kompak Dukung Percepatan Digitalisasi Nasional Indonesia
-
Sony RX1R III Meluncur, Kamera Kompak Full-Frame 61MP Berteknologi AI dan Lensa ZEISS Sonnar