Suara.com - Untuk pertama kalinya di dunia, sekelompok peneliti berhasil menyalurkan informasi antara otak seorang manusia dengan otak manusia lainnya, yang terpisah oleh jarak ribuan kilometer.
Para peneliti berhasil mengirim pesan dari otak seorang lelaki di India kepada tiga orang lainnya di Prancis di mana jarak di antara kedua negara terbentang hingga 8.000 kilometer. Ada empat peserta yang ikut ambil bagian dalam eksperimen tersebut.
Salah satunya, yang berada di India, berperan sebagai pihak pemancar informasi. Sementara itu, tiga peserta lainnya berada di Prancis dan berperan untuk menerima informasi yang dikirimkan.
Langkah pertama, si peserta di India diperlihatkan kata-kata yang diterjemahkan dalam bentuk angka-angka, dan diminta melakukan tindakan tertentu untuk setiap informasi yang ditampilkan. Sebagai contoh, mereka dapat menggerakan tangan mereka untuk angka 1 atau kaki mereka untuk angka 0.
Teknik ini dikenal dengan istilah electroenchepalogry, yang memantau sinyal-sinyal otak dari luar. Teknik ini dipakai untuk mencatat pikiran sebagai pesan yang dikeluarkan dan mengirimnya lewat internet.
Di Prancis, induksi elektromagnetik tersebut dipakai untuk menstimulasi bagian korteks visual otak dari luar dan meneruskannya ke tiga orang penerima pesan.
"Kami ingin mengetahui apakah dua orang bisa berkomunikasi secara langsung dengan cara membaca aktivitas otak dari satu orang dan menanamkannya ke dalam orang lainnya, dan melakukannya dalam jarak yang sangat jauh dengan memanfaatkan jalur komunikasi yang tersedia," kata salah satu peneliti, Alvaro Pascual-Leone.
"Salah satu jalur tersebut, tentu saja, internet. Maka pertanyaan kami menjadi, 'dapatkah kita mengembangkan sebuah eksperimen yang bisa mengambil jalan pintas dari bagian berbicara dan mengetik pada internet dan menciptakan komunikasi langsung otak ke otak antara beberapa subjek yang dipisahkan di India dan Prancis," lanjut Leone.
Tim riset ini terdiri atas para peneliti dari Universitas Harvard, juga para ahli dari Prancis dan Spanyol. (Sky)
Berita Terkait
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
5 Tanda Otakmu Lelah karena Terlalu Banyak Melakukan Multitasking
-
Otak Sering Buyar? Kuasai 6 Jurus Tingkatkan Produktivitas Ini
-
Sempat Diderita Epy Kusnandar, Berapa Lama Orang dengan Kanker Otak Bisa Bertahan Hidup?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis
-
Riot Games Siapkan Perombakan Besar League of Legends pada 2027
-
Registrasi Kartu SIM Berbasis Biometrik Picu Kekhawatiran Keamanan Data Pribadi
-
Game Tomb Raider 2013 Siap Meluncur ke iOS dan Android pada Februari 2026
-
Laporan Global 2025: Polusi Udara Berkontribusi pada 7,9 Juta Kematian di Seluruh Dunia