Suara.com - Persoalan tugas perkalian Matematika kelas 2 SD yang muncul ke permukaan dan jadi perhatian publik, tampaknya masih berlanjut dengan perdebatan cukup panjang. Kali ini bahkan, perdebatan melibatkan setidaknya dua orang profesor terkenal di Indonesia --meski tidak atau belum dalam posisi saling berhadapan.
Kedua profesor tersebut adalah Prof Yohanes Surya yang dikenal dengan konsep Matematika dan Fisika GASING (Gampang Asyik Menyenangkan)-nya, serta Profesor Matematika asal Institut Teknologi Bandung (ITB) Iwan Pranoto. Dalam salah satu bagian "perdebatan", Iwan bahkan sampai memberi label penjelasan Surya sebagai "cocoklogi" dan bukan Matematika.
"Penjelasan pakar Olimpiade: 'Ada 3 keranjang masing-masing ada 2 apel, maka 2+2+2. Oleh karena itu 3x2 = 2+2+2' Ini BUKAN matematika, itu cocoklogi!" ungkap Iwan melalui akun Twitter-nya, Selasa (23/9/2014).
Ungkapan Iwan itu merespons penjelasan yang coba dibuat Surya sebelumnya di laman Facebook-nya. Dalam tulisan tersebut, Surya pada intinya coba menjabarkan soal kesepakatan dalam menuliskan perkalian dengan menggunakan "logika kotak dan jeruk".
Berikut tulisan Surya:
Matematika GASING: 6 x 4 atau 4 x 6 ?
Berapa jeruk dalam 2 kotak berisi masing-masing 4 jeruk?
Jawabnya adalah 4 jeruk + 4 jeruk
Kalimat "Berapa jeruk dalam 2 kotak berisi masing-masing 4 jeruk ?"
boleh ditulis
2 kotak x 4 jeruk/kotak =
disingkat
2 x 4 jeruk =
Jadi
2 x 4 jeruk = 4 jeruk + 4 jeruk
Selanjutnya kita tulis
2 x 4 = 4 + 4 (kesepakatan)
Dengan kesepakatan itu kita boleh menulis :
6 x 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4
4 x 6 = 6 + 6 + 6 + 6
Kesimpulan:
Ketika menghitung 6 x 4 kita membayangkan menghitung jumlah jeruk dalam 6 kotak berisi masing-masing 4 jeruk. Jadi 6 x 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4
Ketika menghitung 4 x 6 kita membayangkan menghitung jumlah jeruk dalam 4 kotak berisi masing-masing 6 jeruk. Jadi 4 x 6 = 6 + 6 + 6 + 6
Dengan logika kotak dan jeruk ini, lebih mudah bagi kita untuk mengerti tidak hanya soal-soal cerita perkalian tetapi juga berbagai operasi matematika seperti 28:7 = atau 4a + 4b = 4 (a + b) dsb.
Iwan lantas merespons penjelasan Surya yang juga dimuat di media massa online itu, antara lain dengan menyebut bahwa "ini ilmu alam, bukan Matematika".
Berikut beberapa respons Iwan berikutnya terkait penjelasan itu, lewat akun Twitter-nya:
"Di ilmu alam, kita mengamati alam, lalu berteori. Di Matematika, kita berteori dan bernalar dengannya, menjelajah berbagai inferensinya.
"Jika mendefinisikan perkalian dengan situasi di alam/kejadian di kenyataan, perkalian jadi gagasan yang tergantung alam. Math is not like that.
"Jika teori ilmu alam berbeda dengan kenyataan, maka teori itu gugur. Tidak demikian dengan Matematika.
"Jika suatu pernyataan matematika bertentangan dengan fenomena alam/kenyataan, ya biarkan saja. Math is not about nature.
"Secara becanda, matematikawan akan berkata bahwa karena alam/semesta yang tak ideal, akhirnya teori matematika tak sesuai dengan fenomena alam.
"Yang salah itu alam/semesta, bukan salah matematikanya, karena matematika lebih ideal dari kenyataan/alam.
"Persamaan/pernyataan matematika itu kekal. Lebih kekal dari alam."
Sebelumnya, Iwan juga sudah sempat menuliskan pendapatnya tentang hal ini dalam rangkaian tweet. Dia antara lain menyebut bahwa penulisan atau perumusan perkalian itu bisa tergantung bagaimana memaknainya, juga bisa tergantung bahasa dengan mencontohkan bahasa Jawa dan pengertian di buku-buku Singapura.
Iwan pun sempat menuturkan bahwa mungkin cara bertanya guru kebanyakan di Indonesia-lah yang salah, begitu juga cara mengoreksinya.
"Kita harus paham cara memeriksa pemahaman perkalian. Kalau sekedar tanya 3×4 = .... ya tentu anak kita boleh menjawab sesuai pengertiannya," tulisnya.
"Pertanyaan sekedar 3×4 = ... HARUS DIBENARKAN jawaban 3+3+3+3 atau 4+4+4. Salah gurunya tak beritahu dalam instruksinya yang mana yang diminta," sambungnya.
"Pertanyaan guru seharusnya begini 'Jika 2×3 = 3+3, tentukan 3×4". Jika dengan pertanyaan ini anak jawabnya 3+3+3+3, barulah SALAHKAN," tambahnya.
"Di Matematika tak ada KEBENARAN, yang ada hanyalah KESAHIHAN. Jika pernalarannya sahih, maka kita terima, walaupun kesimpulannya mungkin aneh." tandasnya.
Berita Terkait
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Bukan Rem Blong Tapi Ngantuk, Sopir Tabrak Siswa di Cilincing Resmi Tersangka
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
5 Cara Download Video FB yang Diprivasi Lewat HP, Praktis Tanpa Aplikasi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa