Suara.com - Penggunaan teknologi nuklir sebagai sumber daya energi di masa datang merupakan keharusan karena dapat mempermudah memenuhi ragamm kebutuhan manusia.
"Dengan menggunakan teknologi nuklir penggunaan baterai ponsel pun bisa dihemat hingga lima tahun sekali isi," kata Direktur Utama PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) Persero, Yudiutomo Ismarjdoko, saat berbicara pada konferensi "Strategi Sumber Daya Manusia Dalam Memenangkan MEA 2015", di Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Menurut Yudiutomo, selama ini masyarakat Indonesia umumnya masih saja terlalu takut jika mendengarkan kata-kata nuklir.
Padahal dengan teknologi nuklir segala kebutuhan manusia mulai dari pengadaan pasokan listrik, kebutuhan dunia kedokteran, pertanian hingga kebutuhan komunikasi sudah menggunakan teknologi nuklir.
"Dengan menggunakan teknologi nuklir hasil pengayaan uranium sistem rendah dinilai batere ponsel bisa lima tahun sekali pengisian. Bayangkan dengan teknologi nuklir bisa menghemat keuangan konsumen," katanya.
Ia mengakui, tenaga nuklir masih sangat ditakuti oleh masyarakat Indonesia karena berbagai kontroversi padahal pada sistem batere yang saat ini digunakan masyarakat sudah mengandung nuklir namun tidak di cantumkan.
"Kalau dicantumkan nuklir hampir pasti tidak akan dibeli, makanya digunakan nama lain lain," ujarnya.
Saat ini tambah Yudiutomo, teknologi nuklir yang dikembangkan Inuki beragam terutama untuk keperluan dunia kedokteran.
Salah satunya untuk memproduksi radio isotop Molybdenum-99 Fission atau MO99, bahan kimia yang digunakan untuk mendeteksi penyakit kanker dalam tubuh manusia.
Saat ini produksi radioisotop Inuki yang hasilnya diekspor ke hampir sebagian besar rumah sakit besar di Asia, termasuk ke sejumlah negara Eropa.
"Kita sudah mengembangkan teknologi nuklir dengan daya rendah. Sudah saatnya untuk mengembangkan nuklir untuk kebutuhan energi," ujarnya.
Untuk menjadi negara yang lebih maju ekonominya, Pemerintah sudah harus mengembangkan pltn sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi nasional.
"Tidak ada yang harus ditakutkan soal nuklir. Jika segala sesuatunya dijalankan sesuai dengan ketentuan maka reaktor nuklir tidak akan menjadi masalah. Jadi tidak perlu ditakuti, energi minyak akan segera habis maka butuh pltn untuk memenuhi energi masyarakat," ujarnya.
Menurut Yudiutomo menjadi tugas Pemerintah mensosialisasikan betapa nuklir tersebut sangat bermanfaat.
Ia mencontohkan, Tiongkok dan Korea Selatan pada tahun 1958 belajar soal riset nuklir dari Indonesia, namun kedua negara tersebut saat ini jauh lebih maju karena sudah memiliki puluhan pltn.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Bukan Alien, Ini Penjelasan Ilmiah di Balik Sinyal Radio dari Komet 3I/ATLAS
-
Microsoft Mau 500 Ribu Orang Indonesia Melek Teknologi AI di 2026
-
Susul Huawei, Xiaomi Siapkan Sistem Operasi HyperOS Khusus PC
-
Pemerintah Korsel Turun Tangan usai Game PUBG Terancam Diblokir Prabowo
-
45 Kode Redeem FF Terbaru 12 November 2025, Klaim Evo Gun dan Skin SG2 Gratis
-
WhatsApp Siapkan Fitur Message Request: Privasi Pengguna Makin Terlindungi
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 November 2025, Banjir Ribuan Gems dan Pemain OVR 113
-
Nasib Tragis HP Gaming Black Shark: Populer Berkat Xiaomi, Kini Perlahan Hilang
-
Perbandingan Redmi Pad 2 Pro vs Xiaomi Pad 7, Bagus Mana?
-
JBL Sense PRO: Revolusi Headphone Open-Ear Premium dengan Suara Imersif dan Kenyamanan Tanpa Batas