Suara.com - Tak hanya penampilan, karakter, kecerdasan, atau humor yang membuat Anda jatuh cinta kepada seseorang. Bakteri-bakteri yang hidup menumpang di tubuh Anda juga menentukan kepada siapa Anda seharusnya memberikan hati, dan pada titik tertentu, tubuh Anda.
Tubuh manusia adalah rumah bagi 100 triliun mikroboa, yang secara umum disebut sebagai microbiome. Faktanya, sel-sel bakteri-bakteri itu lebih banyak dari sel manusia, jumlahnya 10 berbanding satu. Beberapa jenis bakteri bahkan sangat penting bagi sistem metabolisme dan sistem kekebalan tubuh manusia.
"Jadi tak mengejutkan jika mereka tidak saja memengaruhi proses metabolisme, tetapi juga terhadap cara Anda menilai sesuatu, termasuk soal daya tarik seksual," kata Dr William Miller, pakar biologi evolusi dan penulis buku "The Microcosm Within: Evolution in the Hologenome".
Sebuah penelitian dari Belanda pada November 2014 misalnya menemukan bahwa satu pasangan biasanya mempunyai sekelompok mikroba yang sama di dalam mulut mereka. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Microbiome itu juga mengungkap bahwa ciuman selama 10 detik bisa menjadi saluran perpindahan jutaan bakteri.
Sementara studi lain dari tahun 1995 menunjukkan bahwa manusia akan lebih tertarik pada manusia lain yang punya sistem kekebalan tubuh yang berbeda atau melengkapi sistem kekebalan dalam dirinya.
Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B itu, para peneliti Swiss menggelar sebuah eksperimen yang melibatkan mahasiswa lelaki dan perempuan.
Para mahasiswa diminta mengenakan selembar baju kaos yang selama dua hari berturut-turut dan tidak boleh menggunakan wewangian tubuh. Kemudian para mahasiswi diminta untuk membaui kaos-kaos itu tanpa mengetahui siapa pemiliknya dan memilih kaos mana yang paling mereka sukai.
Hasilnya setiap mahasiswi akan memilih kaos milik mahasiswa yang sistem kekebalan tubuhnya sangat berbeda dari milik mereka.
Sebagai catatan, aroma tubuh manusia sendiri biasanya dipicu oleh bakteri yang hidup di tubuh manusia, terutama di sekitar kelenjar keringat manusia.
Temuan ini masuk akal dari sudut pandang evolusi, karena satu pasangan yang mempunyai sistem kekebalan tubuh berbeda akan melahirkan anak yang lebih kebal terhadap penyakit. (Live Science)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 31 Desember 2025, Ada Skin XM8 dan Hadiah Tahun Baru Gratis
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Desember 2025, Klaim Hadiah Tahun Baru Gratis!
-
Tier List Pet Game Grow A Garden Desember 2025: Hadirkan Mutasi dan Panen Terbaik
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa WhatsApp, Harga Mulai Rp300 Ribuan
-
8 Cara dan Prompt AI Membuat Video Renovasi Rumah Berantakan Jadi Rapi
-
Registrasi Kartu SIM Pakai Face Recognition Tuai Keraguan Publik, Isu Keamanan Data Jadi Sorotan
-
5 Tablet Murah untuk Anak SMP Awet, Mulai Rp1 Jutaan Nyaman untuk Belajar
-
Tren Stiker LINE 2025: Emosi, Humor, dan Karya Lokal Jadi Raja Percakapan Digital
-
Infinix Siapkan Note Edge, HP Midrange Layar Lengkung yang Siap Guncang Pasar Indonesia
-
HP Murah Tecno Camon 50 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Baterai Makin Jumbo