Ilustrasi tata surya (Shutterstock).
Setelah lebih dari sembilan tahun mengembara di rimba tata surya kita, pesawat nirawak milik badan antariksa Amerika Serikat (NASA), New Horizons, berhasil mengirim sebuah foto berwarna planet Pluto. Itu adalah foto berwarna pertma Pluto sepanjang sejarah.
Dalam foto yang dirilis ke publik Selasa (14/4/2015) itu, tampak Pluto didampingi oleh bulan terbesarnya, Charon, berpendar merah dan sedikit jingga dengan latar antariksa yang legam.
Foto itu sendiri dikirim New Horizons pada 9 April lalu dan mulai Mei diperkirakan foto Pluto dengan kualitas gambar lebih bagus akan tiba di Bumi. Hingga hari ini foto terbaik Pluto adalah hasil potret teleskop Hubble. Sayangnya foto-foto itu sangat samar dan tidak bisa dijadikan objek penelitian ilmiah.
"Ini adalah sebuah eksplorasi murni, kita akan mengarahkan pandangan ke sebuah planet dan sebuah sistem bulan yang baru," kata Alan Stern, peneliti utama New Horizons.
Diluncurkan dari Bumi pada 2006, New Horizons kini hampir tiba pada titik paling krusialnya setelah melewati jarak 3 miliar mil atau sekitar 4,8 miliar kilometer. Pesawat robotik itu ditargetkan tiba di ujung tata surya kita, tempat Pluto berada, pada 14 Juli mendatang.
"Pada Juli nanti, pengetahuan kita tentang sistem Pluto akan berkembang jauh dan saya yakin akan ada penemuan-penemuan baru saat itu," kata John Grusnfeld, astronot dan salah satu pejabat pada Direktorat Misi Sains NASA.
Ditemukan pada 1930, Pluto tadinya disebut sebagai planet terkecil dalam sistem tata surya kita. Tetapi belakangan para ilmuwan merevisi pendapat mereka dan menyebut Pluto sebagai planet kerdil, karena ukurannya yang sangat kecil dan lokasinya yang berada di pinggir tata surya.
Pluto berdiameter 2.253 kilometer dan berjarak sekitar 3,6 miliar mil atau sekitar 5,79 miliar kilometer dari matahari. Planet kerdil itu diketahui mempunyai setidaknya lima bulan.
New Horizons sendiri diharapkan tak saja memberikan manusia pemahaman tentang Pluto dan sistem bulannya, tetapi juga tentang linkungan yang disebut "zona ketiga" di tata surya.
Zona ketiga yang juga dikenal dengan nama Sabuk Kuiper, menurut NASA, mengandung "planet-planet kecil misterius dan beberapa bahan pembentuk planet". Kawasan ini terkenal karena memproduksi komet, termasuk Halley yang setiap 75 tahun mengunjungi Bumi. (CNN/BBC)
Dalam foto yang dirilis ke publik Selasa (14/4/2015) itu, tampak Pluto didampingi oleh bulan terbesarnya, Charon, berpendar merah dan sedikit jingga dengan latar antariksa yang legam.
Foto itu sendiri dikirim New Horizons pada 9 April lalu dan mulai Mei diperkirakan foto Pluto dengan kualitas gambar lebih bagus akan tiba di Bumi. Hingga hari ini foto terbaik Pluto adalah hasil potret teleskop Hubble. Sayangnya foto-foto itu sangat samar dan tidak bisa dijadikan objek penelitian ilmiah.
"Ini adalah sebuah eksplorasi murni, kita akan mengarahkan pandangan ke sebuah planet dan sebuah sistem bulan yang baru," kata Alan Stern, peneliti utama New Horizons.
Diluncurkan dari Bumi pada 2006, New Horizons kini hampir tiba pada titik paling krusialnya setelah melewati jarak 3 miliar mil atau sekitar 4,8 miliar kilometer. Pesawat robotik itu ditargetkan tiba di ujung tata surya kita, tempat Pluto berada, pada 14 Juli mendatang.
"Pada Juli nanti, pengetahuan kita tentang sistem Pluto akan berkembang jauh dan saya yakin akan ada penemuan-penemuan baru saat itu," kata John Grusnfeld, astronot dan salah satu pejabat pada Direktorat Misi Sains NASA.
Ditemukan pada 1930, Pluto tadinya disebut sebagai planet terkecil dalam sistem tata surya kita. Tetapi belakangan para ilmuwan merevisi pendapat mereka dan menyebut Pluto sebagai planet kerdil, karena ukurannya yang sangat kecil dan lokasinya yang berada di pinggir tata surya.
Pluto berdiameter 2.253 kilometer dan berjarak sekitar 3,6 miliar mil atau sekitar 5,79 miliar kilometer dari matahari. Planet kerdil itu diketahui mempunyai setidaknya lima bulan.
New Horizons sendiri diharapkan tak saja memberikan manusia pemahaman tentang Pluto dan sistem bulannya, tetapi juga tentang linkungan yang disebut "zona ketiga" di tata surya.
Zona ketiga yang juga dikenal dengan nama Sabuk Kuiper, menurut NASA, mengandung "planet-planet kecil misterius dan beberapa bahan pembentuk planet". Kawasan ini terkenal karena memproduksi komet, termasuk Halley yang setiap 75 tahun mengunjungi Bumi. (CNN/BBC)
Komentar
Berita Terkait
-
Sambil Menunggu Episode Terbaru, 5 Anime Mirip Lazarus yang Bisa Ditonton
-
PSSI: Kami Cari Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Sampai Planet Pluto
-
3 Anime Terbaik yang Harus Ditonton Usai Tamatkan Pluto, Jangan Dilewatkan!
-
Danny Trejo Ikut Meriahkan Hari Video Game Nasional, Ini Fakta-fakta Menarik Seputar Video Game
-
3 Anime Fiksi Ilmiah Terbaik Bahas Dilema Etik, Bikin Makin Sadar Diri!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 HP Snapdragon RAM 8 GB untuk Multitasking Lancar Harga Rp2 Jutaan
-
5 HP RAM 12 GB di Bawah 2 Juta Terbaik 2025; Waspada Harga Naik, RAM Langka
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 21 Desember 2025, Ada Skin Winterland dan Diamond Gratis dari ShopeePay
-
29 Kode Redeem FC Mobile Aktif 21 Desember 2025, Klaim Stam 115 dan Rank Up Gratis
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun