Suara.com - "Hidup gue lagi suram," demikian ungkapan yang sering kita dengar saat seseorang sedang sedih dan galau.
Anda mungkin mengira itu hanya kiasan belaka, tetapi para ilmuwan menunjukkan bahwa bisa jadi ketika sedang sedih, dunia yang ditangkap oleh lensa mata dan diproses dalam otak kita memang kurang cemerlang - kehilangan warna-warna cerah seperti kuning dan biru.
Ya, sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science edisi 25 Agustus kemarin menunjukkan bahwa kesedihan rupanya bisa mengurangi kemampuan manusia untuk membedakan warna, khususnya spektrum warna di sekitar kuning dan biru.
"Studi kami menunjukkan bahwa suasana hati dan emosi bisa memengaruhi cara kita melihat dunia di sekeliling kita," kata Christopher Thorstenson, ilmuwan dari University of Rochester, Amerika Serikat, yang menggelar penelitian tersebut.
"Riset kami membuktikan bahwa kesedihan mengganggu kemampuan visual dasar kita, terutama dalam membedakan warna," imbuh dia.
Studi itu berangkat dari sebuah penelitian awal yang menunjukkan bahwa kesedihan bisa memengaruhi sejumlah kemampuan visual manusia dan mengindikasikan bahwa perasaan tertekan bahkan bisa mengurangi kepekaan terhadap kontras warna.
Dalam studinya Thorstenson menggelar dua eksperimen. Pertama ia mengajak 127 orang, yang secara acak dibagi dalam dua kelompok, untuk menyaksikan potongan film animasi. Film animasi yang ditonton kelompok pertama akan menimbulkan efek kesedihan, sementara kelompok kedua menonton sebuah komedi yang sudah terbukti bisa memantik rasa senang.
Setelah menonton potongan film itu, para peserta eksperimen diminta melihat 48 gambar pola-pola warna dan diharuskan menunjukkan pola-pola warna yang mereka lihat.
Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang menyaksikan film sedih kurang akurat saat mengindentifikasi warna pada gambar ketimbang kelompok yang menyaksikan film komedi.
Ketidakakuratan ini terutama terjadi saat mereka melihat pola warna-warna yang memadukan antara biru dan kuning. Mereka tidak kesulitan untuk membedakan pola-pola warna yang memadukan antara merah dan hijau.
Para peneliti kemudian menggelar eksperimen kedua yang melibatkan 130 orang. Mereka kembali menjalani tes seperti eksperimen pertama, tetapi kali ini film komedi diganti dengan sepotong film netral, yang tak memantik emosi apa pun.
Hasil dari eksperimen kedua ini tetap sama: kelompok yang menyaksikan film sedih gagal membedakan warna pada gambar dengan pola biru dan kuning.
"Kami terkejut melihat bahwa efek kesedihan sangat spesifik, bahwa warna yang tak bisa dibedakan hanya di sekitar spektrum hijau dan kuning," kata Thorstenson.
Ia menduga bahwa ketidakmampuan melihat warna kuning dan biru ketika sedih berkaitan dengan dopamin, sejenis senyawa yang dikeluarkan otak untuk mengirim sinyal antara sel-sel syaraf. Dopamin dihasilkan saat manusia merasa senang dan gembira. Kurangnya dopamin dalam otak akan menyebabkan manusia merasa sedih, kehilangan motivasi dan harapan.
Dopamin juga diketahui punya tugas lain dalam otak, yakni untuk mengirim informasi visual tentang warna biru dan kuning. Orang yang mengalami kelainan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), yang kadar dopamin dalam otaknya juga rendah, diketahui kurang bisa melihat warna biru. (Science Daily/The Washington Post)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Samsung Galaxy Buds 3 FE Hadir ke Indonesia, TWS Premium Harga Lebih Murah
-
Huawei Pura 80 Masuk Indonesia Bulan Depan, Versi Murah dari Pro dan Ultra
-
Pascamerger, Smartfren Terus Ekspansi Jaringan dan Targetkan Pelanggan Baru
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 17 September 2025, Klaim MP40 Evo hingga Skin AWM Gratis
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 September 2025, Ada Beckham OVR 104!
-
Siapa Rizky Irmansyah? Ia Turun Tangan di Kasus Viral Wali Kota Prabumulih
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan dengan Baterai Awet dan Kapasitas RAM Besar, Mana Pilihanmu?
-
Xiaomi Pad 8 Diprediksi Debut Bersama Xiaomi 17, Pakai Chip Snapdragon
-
Bikin Foto Keluarga Studio Makin Keren dengan 8 Prompt Gemini AI Ini
-
MediaTek dan TSMC Kembangkan Chipset 2nm Pertama, Siap Produksi 2026