Suara.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir ingin menjadikan wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu di Utara Jakarta sebagai pusat penelitian bidang kelautan.
"Di Kepulauan Seribu, yang memiliki perairan tenang dan luas, kami ingin menjadikannya sebagai pusat penelitian khususnya di bidang kelautan dan perikanan," kata Nasir selepas meninjau lokasi budi daya ikan nila laut di kawasan Kepulauan Seribu Jakarta, Rabu (23/9/2015).
Nasir mengatakan lokasi budi daya ikan nila laut itu bisa dikembangkan menjadi sebuah fasilitas riset yang akan melibatkan para nelayan setempat.
"Lokasi ini bisa dijadikan tempat smart research, seperti peningkatan kapasitas panel surya dengan diubah menjadi model hibrida sehingga bisa meningkatkan kapasitas dua kali lipat dari 100 watt menjadi 200 watt atau lebih," ujarnya.
Selain itu, ujar Nasir, Kepulauan Seribu juga bisa menjadi lokasi pengembangan teknologi konversi bahan bakar, khususnya solar menjadi gas yang lebih murah. Solar adalah salah satu bahan bakar yang banyak digunakan nelayan.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Kepulauan Seribu Budi Utomo menyambut baik keinginan Nasir. Menurutnya, ide menjadikan wilayah Kepulauan Seribu sebagai pusat penelitian kelautan akan mendukung fokus pembangunan kabupaten di utara Jakarta tersebut dalam wisata bahari.
Untuk mencapai ke sana, lanjut dia, pihaknya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang membuat konsep transportasi kapal yang ada setiap saat untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat.
"Seperti Trans Jakarta yang ada setiap saat, nanti ongkosnya akan dihitung per mil. Selain itu ini juga akan meringankan harga bahan kebutuhan warga yang saat ini lebih mahal 15-20 persen daripada wilayah daratan," ujarnya.
Budi menambahkan, dari wilayah yang memiliki sekitar 110 pulau dan memiliki luas 11 kali luas lima kota di Jakarta tersebut, akan juga dibangun pusat melihat hilal dan penelitian bintang di Pulau Karya.
"Tahun 2015 ini Kemenag menetapkan pusat melihat hilal di Masjid Untung Jawa, karena itu kami juga akan membangun pusat penelitian bintang untuk bisa juga dipakai sebagai tempat wisata edukasi ilmu perbintangan," ujar dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Moto Buds Bass Rilis: TWS Murah Motorola dengan Fitur ANC dan Baterai Tahan Lama
-
Lazada Siapkan Investasi Rp 400 Miliar buat Harbolnas 11.11
-
Lupakan Garmin! Ini 5 Pilihan Smartwatch Strava Terbaik 2025 di Bawah Rp 1 Juta untuk Pelari Kalcer
-
22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 November: Ada Rank Up, Gems, dan Pemain 110-113
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 6 November: Raih Skin Groza FFCS, Diamond, dan Emote Bucin
-
Politisi PSI Yakin Gibran Adalah 'Jokowi 2.0', Tak Diasingkan di Papua
-
Gampang Banget, Begini Trik Mindahin Data dari Word ke Excel, Cuma Hitungan Detik!
-
Apple Siapkan Macbook Murah Calon Pembunuh Laptop Chromebook, Ini Harganya
-
4 Rekomendasi HP 3 Jutaan All-Rounder: Pilihan Cerdas Cocok untuk Pelajar
-
Pongo 765: Laptop Gaming dengan RTX 5060, Gahar tapi Harga Rp 18 Jutaan