Suara.com - Kadar hormon testosteron dan cortisol dalam tubuh seorang pialang rupanya bisa menjadi salah satu faktor yang menggoyang pasar saham, karena membuat seorang pialang berani mengambil risiko, demikian hasil sebuah penelitian yang digelar oleh para ilmuwan dari Inggris dan Spanyol.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports pada Juli itu digelar agar para pengambil kebijakan membangun institusi-institusi keuangan yang lebih stabil.
"Kami melihat bahwa perubahan hormon bisa membantu untuk memahami perilaku pialang saham, terutama ketika pasar finansial sedang dalam kondisti tak stabil," kata Dr Carlos Cueva dari pakar ekonomi dari Universitas Alicante, Spanyol.
Rekan Cueva dari Departemen Kesehatan Universitas Imperial College London, Inggris, Dr Ed Roberts, mengatakan studi itu digelar karena mereka menduga bahwa lingkungan kerja pialang yang penuh tekanan dan persaingan bisa memicu naiknya kadar hormon cortisol dan testosteron pada pialang.
Jumlah cortisol dalam tubuh biasanya meningkat ketika ada tekanan berlebih terhadap fisik dan mental. Ketika kadar cortsiol naik, maka kadar gula dalam darah juga naik, dan tubuh dipersiapkan untuk bertarung.
Sementara penelitian-penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa tingginya kadar testosteron dalam tubuh lelaki bisa membuatnya lebih percaya diri dan sukses dalam situasi persaingan.
"Ketika kita melihat pada lingkungan kerja para pialang, kita harus melihat apakah lingkungan itu penuh tekanan atau justru terlalu kompetitif. Faktor-faktor ini bisa memengaruhi hormon para pialang dan berdampak pada pengambilan keputusan," kata Roberts.
Dalam studi itu para peneliti menggelar dua eksperimen. Mereka merekrut 142 sukarelawan, lelaki dan perempuan. Kemudian contoh air ludah mereka dikumpukan untuk menghitung kadar dua hormon dalam tubuh mereka.
Para sukarelawan kemudian dipisahkan dalam 10 kelompok untuk terlibat dalam sebuah permainan yang mensimulasikan situasi dalam sebuah bursa, yang di dalamnya mereka diminta untuk memperdagangkan aset yang mereka miliki.
Hasilnya ditemukan bahwa, mereka yang punya hormon cortisol lebih tinggi, lebih cenderung untuk mengambil risiko. Kelompok yang sebagian besar anggotanya punya kadar cortisol tinggi, cenderung membuat harga aset tidak stabil.
Eksperimen pertama itu, kemudian disusul dengan eksperimen serupa yang melibatkan 75 lelaki. Sebelum permainan itu digelar, mereka dibagi dalam dua kelompok. Salah satu kelompok diberi dengan hormon cortisol dan kelompok kedua dengan hormon testosteron.
Dari eksperimen kedua diketahui bahwa, kedua hormon itu mendorong para pialang untuk berinvestasi pada aset yang lebih berisiko. Cortisol terlihat secara langsung mendorong para pialang untuk menaruh uangnya di aset-aset berisiko. Sementara testosteron membuat para pialang lebih optimistik bahwa harga akan berubah di masa depan.
"Hasil studi ini menunjukkan bahwa cortisol dan testosteron mendorong perilaku berisiko dalam pasar saham dalam jangka pendek," kata Roberts.
Meski demikian ia mengakui riset ini masih terbatas di dalam laboratorium dan harus diuji langsung pada para pialang di pasar finansial sungguhan.
"Akan sangat menarik untuk mengukur kadar hormon pialang di dunia nyata dan untuk melihat pengaruhnya dalam jangka panjang," kata Roberts.
Sebelumnya para ekonom awal sudah meramalkan bahwa perilaku manusia yang tak terduga bisa membuat pasar finansial tak stabil. Ekonom John Maynard Keynes pernah menulis bahwa "sifat-sifat binatang" dalam diri manusia bisa menjadi salah satu faktor yang membuat harga sebuah aset di pasaran naik secara tidak rasional. (Phys.org)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Star Wars: Fate of the Old Republic Diumumkan, Game RPG Baru dari Kreator KOTOR dan Mass Effect
-
50 Kode Redeem FF 16 Desember 2025: Trik Spin Titan Scar dan Skin Salju Gratis
-
29 Kode Redeem FC Mobile 16 Desember 2025: Klaim Desailly Gratis dan Paket Record Breaker
-
5 HP RAM 16 GB Rp2 Jutaan, Murah tapi Spek Gahar Kecepatan Super
-
Motorola Edge 70 Tersedia di Pasar Asia: Bodi Tipis 6 mm, Harga Lebih Murah
-
Mengatasi Tampilan Terlalu Besar: Panduan Mengecilkan Ukuran di Komputer
-
Deretan Karakter Game di Film Street Fighter 2026: Ada 'Blanka' Jason Momoa
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Dream Dive Animation Gratis
-
Spesifikasi Oppo Reno 15c: Resmi dengan Snapdragon 7 Gen 4, Harga Lebih Miring
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Desailly OVR 105 Gratis