Suara.com - Nenek moyang manusia diduga tidur dalam durasi waktu yang lebih singkat ketimbang manusia modern, demikian hasil sebuah penelitian di Amerika Serikat yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology edisi 15 Oktober.
Dalam penelitian itu ditemukan bahwa nenek moyang manusia, yang hidup di periode berburu dan mengumpulkan makanan, hanya tidur 6,5 jam setiap malam. Bandingkan dengan manusia modern yang tidur sekitar tujuh sampai sembilan jam per malam.
Para ilmuwan dalam penelitian itu memantau 98 orang selama 1.165 malam. Mereka yang diteliti adalah beberapa komunitas tradisional di Afrika dan Amerika Selatan, yang pola hidupnya sangat mirip dengan manusia di masa berburu dan mengumpulkan yang hidup di sekitar 10.000 tahun silam.
"Bagi saya kelompok-kelompok ini, yang kian jarang ditemui, memberikan kita kesempatan terakhir untuk memahami pola tidur manusia sebelum kita menciptakan beragam peradaban," kata Jerome Siegel dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat.
"Kini jelas bahwa mereka tidak tidur lebih lama ketimbang kita," ujar dia.
Siegel dan timnya dalam riset itu memantau pola hidup masyarakat tradisional Hadza di Tanzania, San di Namibia, dan Tsimane di Bolivia.
"Tiga kelompok ini punya durasi tidur yang sama dan jam tidur yang sangat mirip," jelas Siegel.
Selain pola tidur malam, para peneliti juga menemukan bahwa nenek moyang manusia tak mengenal tidur siang. Temuan lain yang menarik adalah suhu udara adalah faktor paling penting yang memengaruhi pola tidur manusia purba, bukannya cahaya.
Sebagian besar anggota komunitas yang mereka pantau, mulai tidur rata-rata 3,3 jam setelah matahari terbenam.
"Yang kami saksikan cukup mengejutkan. Mereka tidur ketika suhu mulai turun dan ketika dingin sudah mencapai puncaknya, mereka bangun," kata Siegel.
Yang juga mengejutkan adalah, meski komunitas-komunitas tradisional ini tidur lebih singkat ketimbang yang direkomendasikan oleh organisasi-organisasi kesehatan dunia (sekitar tujuh sampai sembilan jam), mereka tak pernah mengeluh kecapaian.
Kasus insomnia atau susah tidur juga sangat jarang ditemukan. Dua dari tiga komunitas itu, bahkan tak punya kata dalam bahasa setempat untuk mengekspresikan masalah susah tidur. (BBC)
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
5 HP Flagship Jadul Murah: RAM Besar, Snapdragon Sangar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan!
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Edit Foto Selfie di Dalam Mobil, Tinggal Copas!
-
7 Game Terbaik yang Bisa Dicoba untuk Pencinta Genre Sci-Fi
-
Harga iPhone 17 Series Lengkap, Dijual Mulai Rp 17 Jutaan di Indonesia
-
Review Infinix Hot 60 Pro Plus: HP Tipis Murah Pemecah Rekor Dunia
-
15 Prompt Gemini AI Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar Jadi Polaroid
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Membulatkan Angka di Excel: Trik Mudah untuk Data yang Rapi
-
21 Kode Redeem FF Hari Ini 10 Oktober 2025, Jersey Latihan Timnas Indonesia Siap Menantimu
-
13 Kode Redeem FC Mobile 10 Oktober 2025, Zidane dan Rodri Auto Masuk Skuad Jika Beruntung