Suara.com - Ketika Indonesia sedang gencar dengan perluasan penggunaan teknologi 4G, industri seluler mulai gencar mempersiapkan penerapan teknologi jaringan 5G. Indonesia memang telat, karena di belahan dunia yang lebih maju teknologi 4G sudah digunakan sejak sekitar lima tahun silam.
Kini, para penyedia layanan seluler, produsen prosesor telepon seluler, dan penyedia perlengkapan infrastruktur seluler di dunia maju tengah berlomba mengembangkan teknologi jaringan 5G.
Meski demikian, hingga saat ini para pemain utama di industri teknologi komunikasi belum menetapkan standar-standar pokok terkait teknologi 5G. Termasuk di dalamnya, defenisi tentang 5G itu sendiri.
Nah, agar lebih jelas, berikut ini akan dijabarkan beberapa informasi utama tentang pengembangan 5G hingga saat ini, seperti yang diulas oleh CNN:
Berikutnya: Belum ada defenisi 5G!
1. Apa itu 5G?
Kepanjangan "G" dalam 3G, 4G, dan 5G adalah "generation" atau generasi. Jadi 5G artinya adalah teknologi jaringan generasi kelima.
Hingga saat ini standar 5G belum ditetapkan. Menurut Bill Smith, presiden operator seluler AT&T di AS, defenisi 5G berkemungkinan besar akan ditetapkan pada 2018 dan standar-standar minimumnya akan disahkan pada 2019 oleh International Telecommunication Union (ITU), lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membidangi masalah teknologi telekomunikasi dunia.
Sejauh ini, yang diketahui adalah 5G akan menyediakan koneksi lebih cepat, cerdas, dan lebih hemat energi ketimbang 4G.
Berikutnya: Kecepatan di laboratorium vs dunia nyata
2. Seberapa cepat?
Teknologi 5G punya potensi menyediakan kecepatan 40 kali lebih tinggi ketimbang 4G. Dengan kata lain, dengan 5G Anda bisa menguduh sebuah film 3D dalam waktu 6 detik. Untuk membandingkan, menggunakan teknologi 4G waktu pengunduhan film 3D biasanya memakan waktu 6 menit.
Sayangnya, seperti biasa, kecepatan dalam eksperimen di laboratorium selalu berbeda dengan kenyataan. Ketika sudah dijual bebas, biasanya kecepatan ideal yang ditunjukkan para ilmuwan di lab tak pernah bisa dinikmati.
Nokia, salah satu perusahaan yang giat mengembangkan teknologi 5G, mengatakan bahwa jika sudah dijual teknologi 5G bisa memberikan kecepatan sekitar 100 Megabit per detik, sekalipun lalu-lintas data sedang padat. Kecepatan ini, setara dengan 4 kali kecepatan tertinggi 4G.
Karakteristik lain dari 5G adalah teknologi ini memiliki latensi sangat rendah. Artinya, jaringan butuh waktu sangat singkat untuk merespon perintah penggunanya dan dengan demikian Anda bisa membuka website, aplikasi, video, dan pesan pendek dengan sangat cepat.
Berikutnya: Hanya pelengkap 4G?
3. Bagaimana caranya bekerja?
Sebagian besar perusahaan seluler menggelar eksperimen 5G pada frekuensi super tinggi, hingga 73.000 MHz. Adapun dewasa ini, sinyal jaringan yang dimanfaatkan ponsel berkisar di 700 MHz hingga 3.500 Mhz.
Sinyal berfrekuensi tinggi keuntungannya bisa memberikan lalu-lintas data yang sangat cepat. Tetapi kelemahannya, jarak yang ditempuh sinyal sangat pendek dan tak bisa menembus tembok.
Akibatnya, agar bisa digunakan secara luas, para perusahaan operator seluler diwajibkan memasang lebih banyak menara seluler dan infrastruktur pemancar sinyal lainnya ketimbang yang sudah ada pada teknologi 4G.
Ini akan menuntut investasi lebih besar dan karenanya banyak pihak yang memperkirakan bahwa 5G hanya akan menjadi pelengkap 4G. Artinya dalam keseharian orang akan tetap menggunakan 4G dan ketika mereka butuh jaringan lebih cepat, maka harus pergi ke lokasi-lokasi khusus yang menyediakan layanan 5G.
Berikutnya: Kapan?
4. Kapan 5G mulai dijual?
Sejauh ini, hanya Korea Selatan yang serius dengan 5G. Pada Olimpiade Musim Dingin 2018, Korsel akan menguji teknologi 4G dan berambisi menerapkannya lebih luas pada 2020.
Di AS, operator seluler Verizon, berambisi memasarkan teknologi 5G pada 2017, meski realisasinya belum bisa dipastikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
22 Kode Redeem FC Mobile 5 November 2025: Banjir Hadiah Rank Up dan Pemain Bintang Gratis
-
Terjemahan Langsung di AirPods Masuk ke Uni Eropa, Kapan Giliran Indonesia?
-
Review Realme 15T 5G: Desain BIkin Pangling, Punya Baterai Jumbo 7.000 mAh
-
5 HP Murah Memori Besar 256 GB, Harga Cuma Rp1 Jutaan
-
5 HP Rp 2 Jutaan Kamera Terbaik, Hasil Jepretan Jernih Cocok Buat Influencer
-
Gubernurnya Tertangkap KPK, Riau Masuk Provinsi Terkorup di Indonesia
-
Moto G67 Power Muncul di Toko Online: Bawa Baterai 7.000 mAh dan Snapdragon 7s Gen 2
-
Tips Bikin PIN ATM Agar Tidak Mudah Ditebak, Kombinasi Kuat, dan Aman dari Pembobolan
-
iQOO Z10R vs Realme 15T: Harga Mepet, Mending Mana Buat Gamer?
-
24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif