Suara.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Papua dan Papua Barat mengembangkan potensi air, tenaga mata hari dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah-daerah pedalaman kedua provinsi yang hingga kini belum menikmati penerangan listrik.
General Manager PLN WP2B Yohanes Sukrislismono mengatakan PLN bertekad untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah Papua dan Papua Barat melalui program "Papua Terang".
Melalui program itu, lanjut dia, diharapkan hingga lima tahun ke depan sekitar 80 persen dari desa (di Papua disebut kampung) di wilayah Papua dan Papua Barat sudah terlistriki.
Saat ini jumlah desa di Papua dan Papua Barat yang sudah terlistriki baru sekitar 25 persen.
"Kami sedang mencari energi alternatif untuk dikembangkan di pedalaman Papua, bisa menggunakan tenaga surya, kalau ada potensi air maka kita akan bangun pembangkit listrik mikro hidro, kalau kapasitasnya besar maka kita akan bangun PLTA. Kalaupun semua itu tidak ada, maka kita pakai pembangkit diesel," kata Yohanes.
Khusus di wilayah yang berpotensi dibangun pembangkit listrik mikro hidro, PLN meminta masyarakat setempat menjaga kelestarian kawasan hutan terutama di hulu sungai.
"Ada kalanya ketika kita melakukan survei awal, potensinya bagus. Begitu peralatan dipasang (memakan waktu dua hingga tiga tahun), malah lingkungan sudah berubah. Hal itu tentu akan mempercepat proses sedimentasi yang akan mengganggu operasional pembangkit," jelasnya.
Yohanes mengatakan PLN WP2B terus memperhatikan pelayanan kepada para pelanggan di wilayah itu.
Sebagai contoh, belum lama ini PLN terpaksa menyewa pesawat Hercules untuk mengangkut pembangkit diesel dari Jayapura ke Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya guna memperkuat pasokan listrik di wilayah itu.
PLN telah membangun fasilitas PLTA di Wamena, namun hingga kini PLTA tersebut belum berfungsi maksimal. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
7 Hewan dengan Kekuatan Superpower Alami yang Luar Biasa
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh