Suara.com - Para ilmuwan mengembangkan rahim buatan yang terlihat mirip dengan kantung plastik dan mampu menopang kehidupan anak domba prematur di dalamnya selama berminggu-minggu. Plastik 'rahim' yang diciptakan oleh peneliti terbuat dari campuran air hangat dan garam tambahan, mirip dengan cairan amnion yang bertugas mendukung dan melindungi janin.
Dalam perkembangan yang luar biasa, penemuan ini mungkin bisa berjalan jauh dalam praktik medis dan mengubah parameter kelahiran prematur pada manusia.
Rahim buatan dikatakan sama seperti rahim asli dan menyediakan semua nutrisi penting yang akan diberikan rahim seorang ibu kepada bayinya, termasuk persediaan darah yang kaya nutrisi dan kantung pelindung cairan ketuban.
Para ahli berharap bahwa pendekatan ini berpotensi meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup bayi prematur, juga mengatakan bahwa percobaan manusia dapat dilakukan dalam beberapa tahun. Namun, lebih banyak tes pada hewan sangat diperlukan untuk meningkatkan kemanjuran dan keamanan.
Menurut BBC, tim Rumah Sakit Anak Philadelphia menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin menggantikan ibu atau memperpanjang batas kelangsungan hidup. Mereka hanya ingin menemukan cara yang lebih baik untuk mendukung bayi yang lahir terlalu dini.
Saat ini, bayi yang sangat prematur, lahir sekitar usia kehamilan 23 minggu, ditempatkan di inkubator dan memakai ventilator untuk membantu mereka bernafas, namun hal ini dapat merusak perkembangan paru-paru mereka.
BBC menjelaskan cara kerja dari rahim 'plastik' di mana cairan ini terhirup dan ditelan oleh janin yang sedang tumbuh, seperti yang biasanya terjadi di dalam rahim. Campuran itu terus-menerus disiram melalui tas setiap hari untuk memastikan pasokan segar selalu tersedia.
Anak domba yang menjadi uji penelitian tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi dari ibunya melalui plasenta. Sebagai gantinya, ia terhubung ke mesin khusus dengan tali pusarnya. Jantung si bayi domba melakukan semua pekerjaan pemompaan dan mengirim darah ke mesin untuk diisi ulang sebelum kembali ke tubuhnya.
Seluruh sistem dirancang untuk meniru alam dan membiarkan bayi baru lahir mengembangkan paru-paru dan organ tubuh lainnya selama beberapa minggu. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
5 Rekomendasi Laptop untuk AutoCAD dengan Harga Miring, Cocok buat Mahasiswa Teknik
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember 2025, Ada Skin dan Bundle Winterlands
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember 2025, Klaim Pemain Juventus 111-115
-
8 HP Snapdragon Termurah Desember 2025 untuk Daily Driver, Mulai Sejutaan!
-
Fokus pada Detail Kecil, MONTRA Siap Jadi Standar Baru Proteksi iPhone
-
6 HP RAM 8 GB Rp1 Jutaan untuk Multitasking dan Produktivitas Sehari-hari
-
Game James Bond 007 First Light Muncul di TGA, Karakter Antagonis Terungkap
-
Hujan Meteor Geminid 2025 Malam Ini 14 Desember, Cek Jam Terbaik untuk Mengamatinya
-
Harga Ponsel 2026 Diprediksi Lebih Mahal, RAM 4 GB Kemungkinan Kembali Populer
-
7 HP Murah RAM Besar untuk Game, Paling Worth It Anti Lag