Suara.com - Perempuan yang sulit mempunyai keturunan atau mandul kini mulai bisa tersenyum. Pasalnya, dunia medis menemukan terobosan baru yaitu transplantasi rahim untuk membantu kaum perempuan untuk memiliki keturunan.
Seorang Konsultan ginekolog dari Inggris, Richard Smith telah merintis proyek transplantasi rahim selama hampir 20 tahun. Hingga pada September 2015, ia diberi izin oleh otoritas penelitian kesehatan setempat untuk memulai percobaan transplantasi rahim pertama pada 10 perempuan di Inggris.
Terlahir tanpa rahim bukanlah kejadian langka. Kondisi ini terjadi pada sekitar satu dari 5.000 perempuan di Inggris. Jumlah tersebut belum ditambah dengan perempuan yang terpaksa harus kehilangan rahimnya karena kanker serviks.
Bagi banyak perempuan, tidak mampu memiliki anak dapat menyebabkan penderitaan besar, karena merasa kehilangan bagian penting dari identitas mereka. Smith sendiri mengatakan bagi sebagian pasangan, hidup tanpa anak merupakan sebuah 'bencana'.
"Ketika Anda bertemu perempuan yang lahir tanpa rahim, atau yang memiliki rahim tapi angkat karena satu dan lain hal, itu adalah hal yang benar-benar memilukan hati dan itulah yang telah membuat kami ingin mewujudkannya (transplantasi rahim)," jawab Richard Smith seperti yang dikutip dari mirror.co.uk.
Operasi transplantasi rahim sendiri memakan waktu sekitar enam jam. Rahim berasal dari donor yang telah meninggal dengan syarat kondisi rahimnya sehat.
Perempuan yang melakukan metode transplantasi rahim perlu mengonsumsi obat immunosuppressant di setiap kehamilan untuk mencegah tubuh menolak organ donor.
Selain itu, kesehatan juga harus selalu dimonitor selama satu tahun untuk memastikan semuanya baik sebelum akhirnya embrio ditanamkan dalam rahim menggunakan IVF.
Pasangan akan diberikan pilihan untuk mencoba dua kali kehamilan sebelum akhirnya rahim transplantasi diangkat kembali oleh tim ahli bedah. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penerima rahim mengonsumsi obat imunosupresan seumur hidup.
Jika semua berjalan dengan baik, bayi akan dilahirkan dengan metode caesar. Meski penelitian masih berlanjut, tapi dalam beberapa tahun, perempuan yang terlahir tanpa rahim tidak menghalanginya memiliki keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA