Suara.com - Bangkai kapal selam Jerman Perang Dunia I, terpelihara dengan baik dan berisi 23 awak kapal, ditemukan di lepas pantai Belgia. Belum bisa dipastikan apa yang menjadi penyebab 11 kecelakaan kapal selam Jerman, yang sering disebut U-Boats.
Pihak berwenang mengatakan, mereka tidak akan memberikan lokasi yang rinci untuk menghindari para penjahat.
Periset yang menemukan bangkai kapal itu melaporkan kondisi kapal "relatif utuh". Carl Decaluwe, gubernur Flanders Barat, mengatakan bahwa penemuan di Laut Utara "sangat unik".
Dia mengatakan, dampak kerusakan ada di depan kapal selam tapi tetap tertutup dan ada 23 orang masih di dalam kapal tersebut. Pemerintah Belgia telah menghubungi duta besar Jerman karena perlu melihat apa yang bisa dilakukan dengan jenazah mereka.
Penggunaan kapal selam dalam Perang Dunia Pertama, untuk mengganggu jalur perdagangan Inggris di Selat Inggris dan Laut Utara, merupakan bagian penting dari taktik militer Jerman.
Kekaisaran Jerman mengandalkan impor untuk makanan dan produksi pangan dalam negeri, terutama pupuk. Sedangkan Inggris bergantung pada impor untuk memberi makan penduduknya.
Keduanya mewajibkan bahan baku untuk memasok industri perang mereka. Oleh karena itu, mereka saling memblokade kekuata satu sama lain.
Kapal U-Jerman menenggelamkan hampir 5.000 kapal yang membawa 13 juta ton kargo, namun kehilangan 178 kapal dan sekitar 5.000 orang.
Pada bulan Agustus 1914, sebuah armada sembilan kapal U-boat berlayar dari pangkalan mereka di Heligoland untuk menyerang kapal perang Kerajaan Navy di Laut Utara dalam patroli perang kapal selam pertama sepanjang sejarah.
Baca Juga: Bos Tesla Punya Desain Mobil yang Bisa Berubah Jadi Kapal Selam
Permukaan kapal selam Perang Dunia Pertama tidak memiliki sarana untuk mendeteksi kapal selam di bawah air. Kekuatan U-boat Jerman terutama berbasis di Ostend di Belgia dengan armada operasi sekitar 20 perahu U.
Selain menyerang kapal dagang, kapal U juga memasang ranjau di jalur pelayaran.
Karena perang melawan armada, kapal U adi kurang mahir dan berhasil ditenggelamkan oleh tambang bersekutu atau dibom dari udara.
Tiga puluh persen awak kapal kehilangan nyawa mereka dibandingkan dengan lima persen dari mereka yang bertugas di Front Barat. [Mirror]
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Komdigi Ungkap Nasib TikTok di Indonesia Usai Izin Dibekukan
-
Oppo A5i Pro 5G Resmi ke RI, HP Murah Punya Durabilitas Standar Militer
-
5 Rekomendasi Kamera Murah Berkualitas: Cocok Buat yang Baru Mulai Ngonten!
-
Ilmuwan Pastikan Kawah Silverpit di Laut Utara Tercipta akibat Asteroid
-
Jumat Berkah, Kode Melimpah: 31 Kode Redeem FF 3 Oktober 2025 Siap Diklaim, Ada Vector Batik
-
15 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 3 Oktober 2025, Peluang Gaet Nedved Gratis Di Depan Mata
-
6 Cara agar Foto Profil WhatsApp Tidak Pecah dan Tetap Jernih
-
Komdigi Mau Transaksi HP Second Bisa Balik Nama, Mirip Jual Beli Motor
-
HP Murah Huawei Nova 14i Resmi Debut: Layar Hampir 7 Inci dan Baterai 7.000 mAh
-
Biznet Gio Kenalkan Layanan AI Murah, Bayarannya Cuma per Jam