Suara.com - Sebuah koloni yang terdiri lebih dari 36.000 ekor penguin di Antartika terancam punah setelah hanya dua ekor anak penguin yang berhasil bertahan hidup di musim kawin baru-baru ini.
Bencana ini menimpan koloni penguin di Terre Adelie, Antartika Timur akibat menebalnya lapisan es pada musim panas lalu. Ini menyebabkan para penguin harus berjalan lebih jauh untuk mencari makan dan membuat anak-anak penguin kelaparan.
Menanggapi bencana ini, kelompok konservasi alam WWF mendesak agar para pemangku kepentingan di sekitar kawasan itu untuk melindungi perairan di sekitar habitat koloni tersebut agar para penguin itu tidak perlu berebut makanan dengan nelayan.
Commission for the Conservation of Antarctic Marine Living Resources (CCAMLR), sebuah komite yang terdiri dari 25 negara dan Uni Eropa, menggelar pertemuan pada awal pekan ini untuk menyusun sebuah proposal baru yang akan mengatur tentang perlindungan perairan di Antartika Timur.
Dalam wilayah perairan itu para nelayan akan dilarang untuk menangkap krill, makanan utama penguin. Perlindungan ini diharapkan akan menjamin kelestarian koloni penguin di Adelie dan koloni penguin lain di sekitarnya.
Menurut WWF, yang sejak 2010 telah mendukung penelitian para ilmuwan Prancis di kawasan tersebut, penguin Adelie diketahui banyak hidup di Antartika Timur, tetapi populasi mereka menyusut di semenanjung Antartika akibat adanya perubahan iklim drastis.
Adapun koloni yang terancam punah ini sebelumnya juga pernah mengalami krisis serupa empat tahun silam. Ketika itu tak satu pun anak dari 20.196 pasang penguin yang berhasil bertahan hidup karena terpapar suhu dingin ekstrem. (Telegraph)
Tag
Berita Terkait
-
Es Antartika Terus Menyusut, Ilmuwan Bongkar Faktor Tersembunyi
-
Jejak Manusia di Antartika: Lonjakan Wisata dan Riset Picu Percepatan Pencairan Es
-
4 Serial TV dengan Nominasi Emmy Awards 2025 Terbanyak, Wajib Ditonton!
-
Masuk 24 Nominasi, Serial The Penguin Siap Unjuk Gigi di Emmy Awards 2025
-
Benarkah Daratan Antartika Menghijau: Apa yang Mesti Kita Tahu?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Xiaomi Umumkan Jadwal dan Perangkat yang Siap Menerima Update HyperOS 3.0 Stabil
-
Biodata Zeys: Pemain Profesional hingga Pelatih Berprestasi di Esports
-
7 Hewan dengan Kekuatan Superpower Alami yang Luar Biasa
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau