Suara.com - Baru diluncurkan Selasa (31/10/2017) lalu, kabar buruk menimpa Apple. Pasalnya, pabrikan berlogo apel tergigit itu telah mengakui bahwa ada masalah dengan layar pada iPhone X.
Semua terungkap dari dokumen pendukung yang direplikasi yang disebut 'About the Super Retina Display on your X'.
"Jika Anda melihat layar OLED off-angle, Anda mungkin akan melihat sedikit perubahan warna. Ini adalah karakteristik OLED dan merupakan perilaku normal. Dengan penggunaan jangka panjang, display OLED juga dapat menunjukkan sedikit perubahan visual. Hal ini juga diharapkan perilaku dan dapat mencakup ketajaman gambar atau 'burn-in,' di mana layar menunjukkan sisa-sisa gambar yang samar bahkan setelah gambar baru muncul di layar," tulis dalam dokumen tersebut.
Masalah ini serupa dengan yang dialami oleh pemilik smartphone Google Pixel 2 XL, walaupun Pixel 2 XL memiliki masalah tambahan pada kalibrasi warna yang buruk di layar. Meskipun hal ini dapat di-tweak melalui perangkat lunak, sifat fisik layar OLED Pixel tidak dapat diubah dengan mudah.
Apple sekarang menghadapi masalah serupa. Meskipun telah mengkalibrasi layar dan teknologi TrueTone terus menggeser keseimbangan tergantung pada kondisi cahaya sekitar, layar mengalami hilangnya warna yang akurat saat dilihat dari samping dan potensi gambar terang yang akan "terbakar" ke layar.
Menariknya, masalah ini menjadi masalah umum dimana semua produsen berusaha keras menghindarinya. Tapi kedua pabrikan besar, seperti Apple dan Google justru masuk ke dalam "lubang" yang sama.
Samsung Galaxy S8 adalah salah satu dari banyak perangkat Galaxy yang mengusung layar OLED dalam beberapa tahun terakhir. Tapi tidak ada indikasi warna biru atau masalah warna pada perangkat itu.
Samsung juga telah mengambil langkah-langkah untuk menghindari screen burn in dengan memiliki elemen yang terus dipajang, seperti tombol home 'virtual', bergerak sangat fraksional di sekitar layar di siang hari.
Seharusnya, kekurangan kecil ini tidak akan mempengaruhi iPhone X atau memang Pixel 2 XL. Ketika Anda membayar hampir 1000 poundsterling untuk sebuah smartphone baru, tentu mengharapkan bahwa masalah pada teknologi mapan seperti OLED harus ditangani,dengan baik. [Metro]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Tak Perlu Keluar Aplikasi Lagi! Gemini Segera Bisa Multitasking di Android
-
5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
-
LG Siap Unjuk Robot Humanoid untuk Urusan Rumah di CES 2026, Ini Bocorannya
-
Xiaomi 17 Ultra Leica Edition Ludes dalam Hitungan Menit, Diburu Kolektor dan Fotografer
-
Menutup 2025, Apple Pensiunkan 25 Produk Sekaligus: Era Lama Resmi Berakhir
-
5 Laptop Murah Terbaik 2025 untuk Mahasiswa yang Bisa Multitasking, Awet Dipakai Sampai Wisuda
-
Bocoran Render Tecno Pova Curve 2 5G Muncul, Baterai 8.000mAh Siap Guncang Pasar Mid-Range
-
5 HP dengan Stylus Pen Paling Murah, Spek Mewah untuk Multitasking
-
Waspada! Di Balik Keindahan Pandora, 'Avatar 3' Jadi Umpan Empuk Penjahat Siber
-
Akhirnya Bisa Ganti Alamat Gmail! Google Uji Fitur yang Sudah Lama Dinanti Pengguna