Suara.com - Seorang astronot 'mematahkan' teori seorang lelaki yang percaya bahwa bumi itu datar dan menghancurkan argumennya yang aneh itu di hadapan jutaan penonton. Mark Sargent, yang percaya bahwa kita hidup di cakram yang diciptakan oleh semacam kecerdasan super luar angkasa, muncul di Good Morning Britain untuk mendiskusikan alasannya untuk percaya bahwa planet kita tidak bulat.
"Tembakan marmer biru pertama di bumi diambil oleh Apollo 17 pada tahun 1972 dan yang kedua adalah dua musim panas yang lalu," katanya kepada Piers Morgan dan Susanna Reid.
"Kita memiliki tiga dekade tanpa tembakan marmer biru. Mengapa? Jika tempat ini dibangun, dibangun oleh seseorang, jadi kita tidak sendiri. Seluruh dunia ada panggung, dan kita hanya berada di panggung besar," katanya.
Tidak lama kemudian, Morgan berpaling pada ke tamunya, astronot Terry Virts, untuk bertanya apa pendapatnya. Tanpa banyak bicara, Virt mengeluarkan salinan bukunya yang penuh dengan gambar Bumi yang diambil dari Stasiun Antariksa Internasional, yang mengejutkan mengungkapkan bahwa Bumi itu bulat.
Sementara itu, Ian Whittaker, seorang dosen di Nottingham Trent University, baru-baru ini mengungkapkan bagaimana spesies kita pertama kali menemukan bahwa Bumi tidak datar. Pada dasarnya, orang-orang Yunani kuno memasang dua tongkat di lokasi yang berbeda set 500 mil terpisah dan membandingkan bayangan mereka.
Saat matahari langsung di atas kepala, tongkat tidak menghasilkan bayangan sama sekali.
"Jika Bumi rata maka kedua tongkat harus menunjukkan bayangan yang sama (atau kurang) karena mereka akan diposisikan pada sudut yang sama dengan matahari," tulis Whittaker.
Menurutnya, orang-orang Yunani kuno menemukan bayang-bayangnya berbeda karena Bumi melengkung karena tongkatnya berada pada sudut yang berbeda. Mereka kemudian menggunakan perbedaan sudut ini untuk menghitung lingkar bumi.
Mereka berhasil memasukkannya ke dalam 10 persen dari nilai sebenarnya, sekitar 250 SM.
Baca Juga: Tweet Kocak Elon Musk Sindir Kaum Bumi Datar
"Anda juga dapat mengatakan bahwa planet kita berbentuk bola dengan mencatat perbedaan antara pandangan ruang dari belahan utara dan selatan, yang mana sama sekali berbeda karena mereka berhadapan dengan arah yang berbeda. Jika Bumi rata, kedua belahan otak akan memiliki pandangan yang sama," beber Whittaker. [Metro]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa