Suara.com - Fenomena langit di Banua Anam, khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, Rabu (6/12) sekitar pukul 18.30 WITA, sempat menggemparkan masyarakat setempat dan ramai di sejumlah grup media sosial.
Menurut warga Barabai Budi, usai pulang kerja pada waktu senja, dirinya melihat matahari yang mulai tergelam dengan cahayanya memancarkan empat garis lurus memanjang berwarna jingga ke kuning-kuningan.
"Saya juga terkejut karena banyak anak dan masyarakat memandang ke langit pada waktu itu. Akhirnya, saya bersama teman berhenti dan ikut melihat sambil mengabadikan dengan kamera ponsel," katanya.
Menurut dia, cahaya indah itu tidak berapa lama akhirnya tertutup awan karena cuaca mendung serta berangin dan sudah mulai gelap.
"Kami baru pertama kalinya melihat fenomena alam seperti itu terbit di kota Barabai dan sangat indah, hingga beberapa orang di sekitar kami tidak henti-hentinya mengucapkan subhanallah," ucanya.
Di media sosial ternyata fenomena itu juga dilihat oleh beberapa masyarakat Kabupaten Balangan yang mengunggah foto yang sama dengan yang dijumpai warga Barabai.
Seperti yang diungkapkan Warga Batu Mandi, Reza, yang juga mengabadikan momen indah itu.
"Subhanallah lihat indahnya langit sore ini di belakang masjid di desa kami Batu Mandi," katanya.
Di beberapa grup media sosial, indahnya langit sore tersebut, mengundang perdebatan banyak pihak, ada yang menyebutnya aurora dan ada juga yang mengatakan tanda akan banjir atau musim hujan.
Berdasarkan wikipedia, secara ilmiah peristiwa itu disebut dengan sinar krepuskular, yaitu suatu fenomena alam ketika cahaya matahari terlihat beradiasi dari satu titik tertentu.
Radiasi cahaya ini bisa terjadi karena cahaya matahari masuk melewati celah-celah di antara awan atau objek lain dan biasanya terlihat menjelang matahari terbit atau tenggelam. Fenomena ini juga dikenal dengan sebutan sinar Tuhan.
Sinar krespukular biasanya berwarna merah dan kuning serta lebih mudah dilihat pada saat pagi atau sore hari.
Pada siang hari partikel udara menyebarkan cahaya gelombang pendek berwarna biru dan hijau jauh lebih kuat daripada cahaya gelombang panjang, yaitu berwarna kuning dan merah. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
Terkini
-
Salah Satu Ponsel Tertipis, Render Motorola Edge 70 Beredar ke Publik
-
Drama China Laris: Pendapatan Capai Rp156 Triliun, Lampaui Box Office Lokal
-
HP Flagship Oppo Terima Update ColorOS 16 pada November 2025, Begini Fiturnya
-
Spartan Survivors Hadir di Steam, Game Gratis Buatan Penggemar Dapat Restu Microsoft
-
25 Kode Redeem FC Mobile 29 Oktober: Segera Klaim Hadiah Gems, Icon, dan Skin Jersey Edisi Terbatas!
-
25 Kode Redeem FF 29 Oktober: Dapatkan Diamond, Bundle, dan Skin Kolaborasi Gratis!
-
Siap Rilis Global, iQOO 15 Black Edition Terlihat di Toko Online
-
Gaming Lebih Mulus, Honor GT 2 Diprediksi Bawa Layar OLED 165 Hz
-
iPhone 17 Laris Manis, Valuasi Apple Tembus Rp66.500 Triliun
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Bikin Foto Halloween, Hasilnya bak Fotografer Profesional