Tekno / Sains
Minggu, 14 Desember 2025 | 16:25 WIB
Ilustrasi (Freepik)
Baca 10 detik
  • Hujan meteor Geminid 2025 mencapai puncaknya pada malam 14 Desember hingga dini hari 15 Desember waktu setempat.
  • Geminid berbeda dari hujan meteor lainnya karena berasal dari asteroid 3200 Phaethon, bukan debu komet.
  • Pengamatan terbaik membutuhkan lokasi gelap tanpa polusi cahaya, setelah tengah malam.

Suara.com - Fenomena langit yang paling dinanti setiap akhir tahun, hujan meteor Geminid, kembali mencapai puncaknya pada Desember 2025.

Dikenal karena aktivitasnya yang konsisten, Geminid merupakan salah satu hujan meteor yang relatif terang dan berpotensi menampilkan jumlah meteor yang signifikan dalam satu malam.

Para pengamat langit di Indonesia memiliki peluang besar untuk menyaksikan fenomena luar biasa ini, asalkan kondisi cuaca dan lokasi pengamatan mendukung.

Waktu Terbaik Pengamatan Puncak Geminid 2025

Merujuk pada informasi dari Time and Date, hujan meteor Geminid aktif setiap tahun pada pertengahan Desember.

Untuk tahun 2025, puncak aktivitasnya diperkirakan terjadi pada malam 14 Desember hingga dini hari 15 Desember waktu setempat, yang merupakan waktu ideal bagi wilayah Indonesia untuk memulai pengamatan.

Waktu terbaik untuk mengamati Geminid adalah setelah tengah malam hingga menjelang fajar.

Pada rentang waktu tersebut, titik radian Geminid akan berada lebih tinggi di langit, sehingga peluang meteor terlihat pun akan meningkat.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mencatat keunikan Geminid, yakni konsistensinya aktif sepanjang malam, berbeda dengan beberapa hujan meteor lain yang intensitasnya baru meningkat menjelang pagi.

Baca Juga: Profil Ajai Zecha: Konglomerat Indonesia yang Nikahi Artis Meteor Garden Ye Sha

Asteroid 3200 Phaethon: Asal-Usul Geminid yang Unik

Berbeda dengan sebagian besar hujan meteor yang berasal dari sisa debu komet, Geminid memiliki asal-usul yang unik. NASA menjelaskan bahwa Geminid bersumber dari asteroid 3200 Phaethon, sebuah objek berbatu yang mengorbit Matahari.

Partikel-partikel yang dilepaskan dari asteroid ini memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan sekitar 35 kilometer per detik.

Meskipun kecepatan ini relatif lebih lambat dibandingkan, misalnya, hujan meteor Perseid, kecepatan tersebut menghasilkan meteor yang relatif terang dan berwarna, dengan spektrum warna mulai dari putih hingga kekuningan.

Dalam kondisi langit yang ideal, Geminid dapat menghasilkan puluhan meteor per jam, menjadikannya salah satu hujan meteor paling aktif yang dapat diamati sepanjang tahun.

Tips Optimal Menyaksikan Hujan Meteor

Load More