Suara.com - Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mendesak tokoh-tokoh pemimpin di dunia untuk bijaksana menggunakan media sosial dan tak memanfaatkan medium tersebut untuk memperkuat perpecahan di tengah masyarakat.
Obama, yang diwawancarai Pangeran Harry dari Inggris dalam sebuah program di BBC, mengatakan bahwa internet bisa memperkuat prasangka pada penggunanya dan ini akan mengarah pada perpecahan di tengah masyarakat.
"Semua pemimpin harus mencari cara untuk menciptakan ruang bersama di dalam internet," kata Obama dalam acara yang ditayangkan pada Rabu (27/12/2017) itu.
"Salah satu bahaya internet adalah setiap orang bisa memiliki realitas yang berbeda-beda. Mereka bisa terpaku pada informasi yang memperkuat bias yang mereka percaya," lanjut Obama dalam wawancara yang digelar pada September lalu di Kanada itu.
Dalam wawancara itu Obama tak menyebut nama penerusnya, Presiden Donald Trump. Tetapi Trump memang dikenal sebagai pengguna media sosial, terutama Twitter yang aktif sejak masa kampanye hingga kini berkuasa.
Melalui akun Twitter-nya, Trump kerap menulis atau menyebarkan gagasan atau konten kontroversial, termasuk yang menghina kelompok masyarakat tertentu di AS bahkan dunia.
Kepada Pangeran Harry, Obama juga mengatakan bahwa tantangan besar saat ini adalah bagaimana menggunakan media sosial untuk membawa kebaikan bagi masyarakat.
"Bagaimana kita memanfaatkan teknologi ini sehingga bisa mendengungkan suara yang beragam, menjadi tempat bertemunya gagasan yang majemuk, tetapi di saat bersamaan tak menyebabkan Balkanisasi di tengah masyarakat dan agar masyarakat memiliki titik pijak yang sama," beber Obama.
Berita Terkait
-
Internet Cepat, Nalar Lambat: Urgensi Literasi Kritis di Era Digital
-
Generasi Z: Tanggung Jawab Etika Digital di Era Media Sosial dan Konten Viral
-
Oubaitori: Saatnya Berhenti Berlomba dan Mulai Bertumbuh Sesuai Ritme Diri
-
Paradoks Media Sosial: Semakin Terhubung, Semakin Merasa Kurang, Semakin Tertekan
-
Langkah Nyata Dukung Perempuan Indonesia Tumbuh Mandiri dan Berdaya di Era Digital
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
8 Cara dan Prompt AI Membuat Video Renovasi Rumah Berantakan Jadi Rapi
-
Registrasi Kartu SIM Pakai Face Recognition Tuai Keraguan Publik, Isu Keamanan Data Jadi Sorotan
-
5 Tablet Murah untuk Anak SMP Awet, Mulai Rp1 Jutaan Nyaman untuk Belajar
-
Tren Stiker LINE 2025: Emosi, Humor, dan Karya Lokal Jadi Raja Percakapan Digital
-
Infinix Siapkan Note Edge, HP Midrange Layar Lengkung yang Siap Guncang Pasar Indonesia
-
HP Murah Tecno Camon 50 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Baterai Makin Jumbo
-
Registrasi SIM Pakai Face Recognition Mulai 2026, Solusi Keamanan atau Ancaman bagi Konter Pulsa?
-
Amazfit Active Max Debut: Baterai Tahan 25 Hari, Usung Layar AMOLED 3.000 Nits
-
6 HP RAM 12 GB Termurah Mulai Rp1 Jutaan, Performa Ngebut untuk Aktivitas Harian
-
Spesifikasi Honor Win: HP Gaming dengan Baterai 10.000 mAh dan Layar Gahar 185 Hz