Suara.com - Ahli paleontologi telah menemukan gigi dan tulang yang termasuk spesies kelelawar purbakala. Spesies tersebut, bernama Vulcanops jennyworthyae, menghuni di Selandia Baru sekitar 16 juta tahun lalu.
Kelelawar yang berkembang adalah kelompok unik mamalia yang hanya ditemukan di Selandia Baru.
Hewan-hewan ini tidak hanya terbang, tapi merangkak di sepanjang tanah juga dan dilengkapi dengan cakar khusus. Vulcanops adalah kelelawar terbesar yang pernah ditemukan, meski bobotnya masih sekitar 40 gram.
Temuan ini dijelaskan dalam jurnal Scientific Reports.
"Kelelawar terbesar ini lebih dekat kaitannya dengan kelelawar yang tinggal di Amerika Selatan daripada yang lain di Pasifik barat daya," kata Profesor Sue Hand, penulis pertama penelitian yang menggambarkan spesies baru tersebut dan seorang ahli paleontologi dari University of New South Wales.
Secara khusus, Prof Hand mengatakan bahwa belati yang menggali seperti Vulcanops terkait dengan kelelawar vampir.
Namun, tidak seperti sepupu yang memberi makan darah, gigi spesies baru ini diperkirakan mengonsumsi bahan tanaman dan juga makhluk kecil.
Para ilmuwan mengatakan, penemuan tersebut berfungsi sebagai pengingat akan keragaman kehidupan yang telah punah dari Selandia Baru.
"Kelelawar ini, bersama dengan penyu dan buaya, menunjukkan bahwa kelompok hewan utama telah hilang dari Selandia Baru," kata rekan penulis studi Profesor Paul Scofield, dari Museum Canterbury.
Baca Juga: Digigit Kelelawar, Lelaki Ini Meninggal Kena Rabies
"Mereka menunjukkan bahwa korban selamat dari fauna yang hilang ini meliputi tuatara, moas, kiwi, acanthisittid wrens dan katak leiopelmatid, berevolusi dalam komunitas yang jauh lebih kompleks dari yang ada sampai sekarang."
Banyak kelelawar biasa menghuni Selandia Baru, namun fluktuasi iklim diperkirakan telah menyebabkan kematian tertinggi dari semua kecuali dua spesies, yang masih bertahan sampai sekarang.
Sementara bangsa ini masih merupakan rumah bagi beragam spesies burung. Dua kelelawar yang tersisa adalah satu-satunya mamalia yang masih mendiami pulau yang tidak diperkenalkan oleh manusia. [Independent]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
5 HP Rp 2 Jutaan Kamera Terbaik, Hasil Jepretan Jernih Cocok Buat Influencer
-
Gubernurnya Tertangkap KPK, Riau Masuk Provinsi Terkorup di Indonesia
-
Moto G67 Power Muncul di Toko Online: Bawa Baterai 7.000 mAh dan Snapdragon 7s Gen 2
-
Tips Bikin PIN ATM Agar Tidak Mudah Ditebak, Kombinasi Kuat, dan Aman dari Pembobolan
-
iQOO Z10R vs Realme 15T: Harga Mepet, Mending Mana Buat Gamer?
-
24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
-
24 Kode Redeem FF Hari Ini 4 November: Dapatkan Bundle Flame Arena & Evo Gun Gratis!
-
10 HP Flagship Terkencang Oktober 2025 Versi AnTuTu, Cocok Buat Gamer Kelas Berat
-
Aplikasi Edit Video Gratis Paling Hits: Ini Cara Menggunakan CapCut dengan Efektif dan Mudah
-
Mengapa Angka 67 Dinobatkan Jadi Word of the Year 2025