Suara.com - Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah mengatakan bahwa sekitar 50 juta nomor kartu telepon seluler prabayar yang dikeluarkan perusahaannya telah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) karena tak didaftarkan ulang oleh para pemiliknya.
Akibat pemblokiran itu, Ririek mengaku pertumbuhan pendapatan Telkomsel sempat melambat. Tetapi ia menegaskan bahwa perlambatan itu hanya terjadi dalam jangka pendek, sementara dalam jangka menengah dan panjang lebih banyak manfaat yang akan diperoleh.
"Setelah masa registrasi ulang berakhir di 30 April, sudah ada sekitar 50 juta nomor Telkomsel yang diblokir," jelas Ririek di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Jumat (11/5/2018).
Ririek, ketika ditanya wartawan soal kerugian akibat pemblokiran itu, menjelaskan bahwa memang dalam jangka pendek Telkomsel merasakan adanya penurunan pendapatan.
"Tetapi ini hanya terjadi dalam jangka pendek," tegas Ririek
Ia menambahkan bahwa dengan diblokirnya jutaan pelanggan, ada keuntungan yang diperoleh operator, yakni semakin berkurangnya aksi kejahatan penipuan lewat SMS atau internet.
Selain itu, Ririek juga membeberkan bahwa akibat kebijakan pemerintah yang mewajibkan setiap pembeli kartu SIM untuk mendaftarkan identitasnya, kini perilaku pelanggan telekomunikasi berubah. Dan ini juga berimbas pada pendapatan Telkomsel.
"Sekarang ada perubahan perilaku. Orang yang tadinya suka membeli kartu SIM baru, kini beralih ke mengisi ulang," jelas dia.
Meski demikian, Telkomsel lagi-lagi yakin dampak dari kebijakan ini hanya berlaku di jangka pendek.
"Pelanggan masih terus datang. Sekitar sejuta per hari," imbuh Sukardi Silalahi, Direktur Sales Telkomsel.
Sejak Oktober 2017 lalu, pemerintah memang telah mewajibkan para pemilik kartu prabayar untuk mendaftar ulang menggunakan nomor induk kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK). Mereka yang tak mendaftar hingga 31 April kemarin akan diblokir total alias tak bisa melakukan dan menerima telepon; tak bisa mengirim dan menerima SMS, serta tak bisa mengakses internet.
Berita Terkait
-
Telkomsel dan BARDI Hadirkan Solusi IoT Terpadu: Kendaraan Kini Lebih Aman, Cerdas, dan Terkoneksi
-
ChatGPT Go Resmi Diluncurkan Pertama di Asia Tenggara, Gandeng Telkomsel, Bundling Mulai Rp 50.000
-
eSIM SIMPATI GoPay dan Telkomsel Wallet Permudah Hidup Digital Kamu!
-
Jaket Premium Othman Cuma Rp 799 Ribu Plus Kuota 75GB dari SIMPATI, Hanya di Sini!
-
Grand Final Piala by.U 2025: Ajang Bergengsi yang Satukan Ambisi dan Teknologi Anak Muda Indonesia
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Pesaing iPhone Air, Huawei Mate 70 Air Diluncurkan, Baterai 6.500 mAh dan Layar 7 Inci
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 HP Kamera Terbaik Rp3 Jutaan, Cocok untuk Modal Awal Jadi Kreator Konten
-
Apa Penyebab Bobibos Punya RON Tinggi? BBM Lokal Diklaim Ramah lingkungan
-
Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap! Fitur Baru Canggih, Tapi Minim Inovasi Kamera
-
Daftar Lengkap Perangkat Xiaomi, Redmi, dan POCO yang Dapat Update 6 Tahun
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
HP Baterai 7000 mAh Tahan Berapa Lama? Berikut Rekomendasi Terbaiknya
-
Cedera Ekor Hadrosaurus Ungkap Cara Bedakan Dinosaurus Jantan dan Betina
-
XLSMART Perkuat Jaringan di Bengkulu, Dorong Akses Digital Cepat Hingga ke Pelosok Daerah