Suara.com - Perkembangan teknologi yang semakin maju seharusnya memudahkan kita melakukan komunikasi antar lintas generasi, namun, yang terjadi justru seringkali salah paham, terutama antara generasi X dengan generasi Y dan Z.
Seperti yang dikisahkan oleh Leo Tolstoy, netizen yang frustasi mengajarkan ibu dan ayahnya menggunakan teknologi, misalnya tentang bagaimana terkoneksi ke perangkat Wi-Fi, mengirim emoji, men-download, atau video call.
Tak jarang, tingkah gaptek (gagap teknologi) orang tua menjadi lelucon tersendiri yang hanya dipahami generasi milenial.
Teknologi yang seharusnya menyatukan kita, seringkali malah membuat generasi terpisah. Jadi berikut panduan singkat mengajarkan orang tua menggunakan teknologi dilansir The Guardian.
Keep calm
Jangan emosi ketika harus menjelaskan kepada orang tua tentang berbagai perangkat yang ada di internet, menggunkan emoji, menjawab pertanyaan apa itu Chrome, lupa password email berkali-kali, atau pertanyaan mengapa paket data cepat habis. Tenang, adalah kunci utama untuk bisa menjelaskan dengan sabar.
Keep simple
Cobalah memberi penjelasan tentang pertanyaan orang tua dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami orang awam. Jangan menggunakan bahasa-bahasa teknologi seperti soft reset, restart, install, dan lain sebagainya. Cukup beri tahu tombol mana yang harus di-klik.
Jangan jelaskan yang tidak penting
Baca Juga: Alami Kecelakaan, Bos Persija: Simic Sedang Sial
Soal penggunaan emotikon, tak perlu menjelaskan satu persatu tentang arti dan fungsi satu-persatu emotikon.
Tidak ada gunanya mengoreksi kesalahan orang tua tentang kesalahan menggunakan emotikon. Biarkan saja mereka menggunakan teknologi senyamannya.
Jelaskan pentingnya privasi
Mungkin sebaiknya Anda menjelaskan bahwa "password123" tidak bagus untuk keamanan akun media sosial. Katakan dengan santun kepada orang tua tentang pentingnya menjaga keamanan akun media sosial, agar mereka berhati-hati menggunakannya.
Abaikan penjelasan fungsi fitur
Tak perlu menjelaskan tentang perbedaan antara Android dan iOS. Tidak perlu juga menjelaskan satu-persatu fungsi semua fitur yang ada di smartphone. Itu terlalu rumit dan banyak bagi orangtua, biarkan mereka menggunakannya dan memahami sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
3 Merek HP Android Ejek iPhone 17 Series: Sindir Fitur AI dan Desain Dituding Jiplak
-
Cara Membedakan Foto Asli dan Buatan AI, Jangan Mudah Terkecoh yang Lagi Viral
-
Cari HP Murah dengan Spek Gahar? Intip 6 Rekomendasi Infinix Terbaru 2025 Harga Mulai Rp1 Jutaan
-
Starlink Down di Indonesia: Kapasitas Penuh Hentikan Pengguna Baru
-
Tak Melulu HP Murah, Meizu Rilis HP Premium dengan Snapdragon 8s Gen 4
-
Google Pixel vs iPhone 17: Mana yang Lebih Worth It di Tahun 2025?
-
21 Kode Redeem FC Mobile 16 September 2025, Jutaan Koin Cuma-Cuma untuk Perkuat Skuad
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Pernikahan yang Viral dan Mudah Dicoba
-
30 Kode Redeem FF 16 September 2025: Temukan Kostum Zombie Samurai di Dalamnya
-
Onic Jadi Tim Indonesia Pertama Lolos Grand Final FFWS SEA 2025 Fall Free Fire