Suara.com - Google menutup sebagian besar jaringan sosialnya, Google+, setelah data pengguna tersebar. Kabarnya, hal ini disebabkan ada bug yang terdapat di peranti lunaknya. Artinya, informasi yang dipercayai orang sebagai pribadi telah dapat diakses oleh pihak ketiga.
Google mengatakan hingga 500.000 pengguna telah terpengaruh. Menurut laporan di Wall Street Journal dikuti BBC, perusahaan tahu tentang masalah ini pada Maret lalu tetapi tidak mengungkapkannya.
WSJ mengutip memo internal Google yang mengatakan akan segera dilakukan perbaikan dalam pengaturan. Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengatakan, masalah itu tidak cukup serius untuk menginformasikan kepada publik.
"Kantor Privasi dan Perlindungan Data kami meninjau masalah ini, melihat jenis data yang terlibat, apakah kami dapat mengidentifikasi pengguna secara akurat, apakah ada bukti penyalahgunaan, dan apakah ada tindakan yang dapat dilakukan oleh pengembang atau pengguna di tanggapan. Tak satu pun dari ambang-ambang ini dipenuhi di sini," tulis keterangan ini.
Google+ diluncurkan pada tahun 2011, dan dikenal sebagai upaya gagal untuk bersaing dengan Facebook. Sekarang, setelah beberapa tahun spekulasi bahwa itu akan ditutup, Google mengakhiri Google+ bagi konsumen. Google mengatakan akan terus menawarkan jaringan yang didukung Google+ pribadi untuk bisnis yang saat ini menggunakan perangkat lunak.
"Ini belum mencapai adopsi konsumen atau pengembang yang luas, dan telah melihat interaksi pengguna yang terbatas dengan aplikasi," tulis Ben Smith, wakil presiden bidang teknik Google, dalam posting blog pada Senin (8/10/2018) waktu setempat.
Di masa lalu, perusahaan enggan untuk berbagi data tentang seberapa sering Google+ digunakan, tetapi sekarang, menghadapi jatuhnya data yang terpapar, perusahaan itu tampaknya ingin mengecilkan kepentingannya.
Versi konsumen Google+ saat ini memiliki penggunaan dan keterlibatan rendah, sebanyak 90 persen dari sesi pengguna Google+ kurang dari lima detik. Saham perusahaan induk Google Alphabet turun 1,23 persen.
Baca Juga: Google Sanggah Tuduhan Pencurian Data Privasi di iPhone
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
7 Tablet RAM 16 GB Harga Rp1 Jutaan, Baterai Super Awet Spek Dewa
-
5 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa yang Cocok untuk Pelajar SMA
-
Cara Ikut Program Telkomsel Viu, Nonton Streaming Makin Seru
-
5 HP dengan Kamera Selfie Terbaik untuk Ibu Rumah Tangga, Harga Rp1 Jutaan
-
Sharp Tancap Gas di Kelas Premium! AQUOS sense10 dan R10 Resmi Meluncur, Andalkan AI dan Layar IGZO
-
Game Dead Island 3 Sedang Digarap, Diprediksi Siap Rilis 2028
-
GoTo Hadirkan Bursa Kerja Mitra Gojek, Platform Digital Pembuka Peluang Karier Baru
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 18 Desember 2025, Ada Emote dan Skin SG2 Gratis
-
Fitur Zero Wait Ignition Jadi Game Changer di Dapur Modern
-
Sasar Kelas Menengah, Realme 16 Pro Series Pamer Desain 'Urban Wild'