Suara.com - CEO Apple Tim Cook menurunkan target pendapatan Apple di kuartal pertama tahun 2019. Mulanya, perusahaan racikan mendiang Steve Jobs ini memproyeksikan pendapatan di rentang 89 miliar hingga 93 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.285 hingga Rp 1.342 triliun (1 dolar AS = Rp 14.438,77). Namun, Cook menurunkannya menjadi 84 miliar dolar AS atau senilai Rp 1.213 triliun, saat memberikan laporan kepada para investor.
Menariknya, laporan kepada investor ini diterbitkan hanya sesaat setelah Apple menghentikan perdagangan sahamnya selama 20 menit. Akibatnya, saham Apple turun hingga 7 persen saat perdagangan saham dibuka kembali.
Terkait penurunan proyeksi pendapatan di kuartal pertama 2019, Apple mempertimbangkan beberapa faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi pendapatan. Mulai dari waktu peluncuran iPhone, nilai tukar dolar, suplai produk yang terhambat, hingga melemahnya ekonomi dan pemasukkan penjualan iPhone di Cina.
Khusus untuk pendapatan produk Apple di Negeri Tirai Bambu, Tim Cook mengutarakan bahwa pabrikan asal negeri Paman Sam itu mengalami kerugian yang cukup besar. Bukan hanya untuk iPhone, namun permintaan untuk produk Apple lainnya juga ikut merosot.
"Jika kalian melihat hasil kami (tahun lalu), kekurangan kami mencapai lebih dari 100 persen dari iPhone dan itu terutama terjadi di Cina," ungkap Cook pada Kamis (03/01/2019).
"Jelas bahwa ekonomi mulai melambat di sana pada paruh kedua dan saya yakin tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina memberi tekanan lanjutan pada ekonomi mereka," lanjutnya.
Selain itu, laporan yang diberikan Cook kepada para investor juga mengungkap alasan lainnya yang mendorong Apple untuk menurunkan target pendapatan. Mulai dari faktor subsidi dari operator seluler yang lebih sedikit, kenaikan harga iPhone berdasarkan kekuatan dolar, dan harga penggantian baterai yang lebih murah.
Ironisnya lagi, turunnya proyeksi target pendapatan Apple di awal tahun 2019 juga dipengaruhi oleh isu dan rumor yang mengatakan bahwa permintaan terhadap trio iPhone XS, XS Max, dan XR tidak sebesar perkiraan.
Untuk mengakali masalah tersebut, Apple mengambil jalan alternatif dengan menawarkan program trade-in iPhone seri lama dengan XS, XS Max, dan XR di berbagai negara. [CNBC]
Baca Juga: Tak Kunjung Dirilis, Bagaimana Nasib Apple AirPower ?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
Terkini
-
Viral! "Halo" Berujung Petaka: Penipuan Suara AI Mengintai Orang Terdekat!
-
20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
-
57 Kode Redeem FF Terbaru 20 Oktober: Ada Bundle Keren, SG2, dan Diamond
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Oktober: Ada 22 Ribu Gems dan Pemain 110-113
-
4 Perangkat Xiaomi Siap Masuk ke Indonesia: Ada Redmi Note 15 Pro dan Tablet Anyar
-
Samsung Galaxy Tab A11 Resmi ke RI, Tablet Murah Harga Rp 2 Jutaan
-
MyRepublic Menang Lelang Frekuensi 1.4 GHz, Ini Daftar Wilayah Kebagian Internet Murah
-
14 Tahun Berjalan Kaki, YouTuber Ini Akhirnya Capai Ujung Dunia Minecraft!
-
Strategi Jitu Memulai Bisnis Online Tanpa Modal Besar di Era Digital
-
Konfigurasi Memori dan Bocoran Harga iQOO 15 Beredar, Jadi Flagship Killer