Suara.com - Sekelompok astronom berhasil menemukan inti galaksi aktif atau yang biasa disebut dengan kuasar paling terang berada di alam semesta, dengan menggunakan teleskop antariksa Hubble. Para astronom berhasil menemukannya menggunakan teknik lensa gravitasi untuk melihat objek yang jauh.
Kuasar sendiri pertama kali diketahui keberadaannya pada 1960-an. Saat itu, dengan menggunakan teleskop radio, para astronom dapat mendeteksi gelombang radio yang berasal dari Matahari, Bimasakti, dan beberapa bintang. Namun, para astronom saat itu juga menemukan benda-benda aneh dan sangat terang yang tidak bisa dijelaskan.
Para astronom kemudian menamakan benda tersebut dengan quasi-stellar-objects atau quasar. Dikabarkan lubang hitam supermasif menjadi penyebab kemunculan kuasar.
Kuasar paling terang di alam semesta awal yang berhasil diyemukan baru-baru ini dikatalogkan sebagai J043947.08 + 163415.7 atau disingkat dengan J043947, yang memiliki kecerahan setara dengan 600 tiriliun kali kecerahan Matahari.
Kecerahan sebuah kuasar tersebut berasal dari jumlah energi yang dilepaskan ketika material lubang hitam supermasifnya bertambah. Lubang hitam supermasif yang membentuk J043947, massanya diketahui mencapai beberapa ratus juta kali massa Matahari.
"Objek itu adalah sesuatu yang sudah lama kami cari. Kami tidak menyangka dapat menemukan kuasar seterang itu," ucap Xiaohui Fan, pemimpin studi ini dari Universitas Arizona, sebagaimana dilansir dari Cosmos Magazine.
Kuasar J043947 ini tidak hanya sangat terang, melainkan juga menunjukkan seberapa cepat lubang hitamnya melahap materi di sekitarnya. Objek ini juga menghasilkan sekitar 10.000 bintang baru setiap tahun, sekitar 6.000 kali lebih cepat dari Galaksi Bimasakti.
Kuasar J043947 diperkirakan terbentuk selama periode alam semesta yang dikenal sebagai Zaman Reionisasi, 400.000 tahun setelah Ledakan Besar, ketika alam semesta masih dipenuhi dengan hidrogen netral.
Saat ini, para astronom tengah mengumpulkan data sebanyak mungkin mengenai kuasar atau inti galaksi aktif tersebut. Data-data tersebut dapat digunakan untuk mempelajari bagaimana evolusi alam semesta terjadi hingga menjadi seperti sekarang ini. [Cosmosmagazine]
Baca Juga: Sebelum Sidang Isbat Mulai, Pakar Astronomi Jelaskan Posisi Hilal
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis