Suara.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia bekerjasama dengan Facebook untuk mengawasi penyebaran ujaran kebencian dan hoaks di media sosial jelang Pemilu 2019.
"Bawaslu sejak tahun lalu bekerjasama dengan Facebook untuk melakukan pelatihan terkait ujaran kebencian dan hoaks di media sosial," ucap Anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar di Jakarta, Senin (21/1/2019).
Fritz menjelaskan, Bawaslu tidak hanya mengawasi jalannya Pemilu dari aktivitas di dunia nyata saja, namun juga mencakup media sosial dari calon presiden atau legislatif, hingga akun fiktif yang mendukung salah satu calon.
"Kita mengawasi media sosial dari pasangan calon dan di luar calon, misalnya kelompok pendukung calon, atau akun-akun bot," sambung dia.
Di era demokrasi dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, Fritz mengatakan pihaknya tidak bisa membatasi kebebasan masyarakat untuk berpendapat di berbagai platform media sosial. Oleh karena itu, Bawaslu memerlukan bantuan dari Facebook untuk mengawasi penyebaran ujaran kebencian ataupun berita palsu.
"Salah satu konsekuensi demokrasi adalah kebebasan untuk berbicara. Tapi jika berpotensi untuk menyebarkan kebencian, maka kita akan mengawasi dan menyelesaikannya secara hukum. Kita sepakat untuk berkolaborasi dengan Facebook untuk mengawasi ujaran kebencian dan hoaks di media sosial," imbuhnya.
Untuk mengidentifikasi akun penyebar ujaran kebencian di media sosial, Bawaslu mengklasifikasikannya ke dalam beberapa kategori. Ada akun yang sebatas menyebarkan, ada pula yang sengaja membuat akun baru untuk membuat berita palsu dan ujaran kebencian terhadap pasangan calon presiden.
"Ada dua yang kami awasi dan berhubungan dengan Pemilu. Pertama soal penyebaran berita palsu dan ujaran kebencian. Bersama Facebook, kami bisa lebih aktif untuk mengawasi berita hoaks. Kedua, mencakup dana kampanye politik di media sosial. Itu harus dilaporkan (calon) kepada kami. Jika ada yang tidak beres, akan kami tindak tegas," tutup Fritz.
Berita Terkait
-
5 Cara Download Video FB yang Diprivasi Lewat HP, Praktis Tanpa Aplikasi
-
Cara Mendapatkan Uang dari FB Pro bagi Pemula, Bisa Raup Belasan Juta per Bulan
-
Viral Purbaya Usul MBG Diganti Uang, Kemenkeu Pastikan Hoaks
-
Cek Fakta: Pandji Pragiwaksono Babak Belur dan Ditangkap Polisi
-
6 Cara Menghasilkan Uang dari Meta Facebook, Bisa Cuan Jutaan per Bulan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Bungie Ungkap Video Marathon, Game Siap Rilis Maret 2026
-
Redmi K90 Ultra Diprediksi Usung Baterai 10.000 mAh, Cikal Bakal POCO F Series?
-
5 Rekomendasi Tablet Murah RAM 8 GB yang Tidak Lemot untuk Multitasking
-
5 Game Offline untuk Perempuan di Android, Memasak hingga Desain Rumah
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 Desember: Klaim Glorious 112-115 dan 400 Rank Up
-
Film Call of Duty Dalam Pengembangan, Sutradara dan Penulis Papan Atas Ikut Terlibat
-
Tren Wall Friction di TikTok Bikin Benda Nempel di Dinding, Ini Faktanya
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 16 Desember: Rain Bundle Winterland, Skin Scar, dan Diamond Gratis
-
Vivo S50 Rilis Rp 7 Jutaan: Disebut Flagship Killer, Bodi Compact Mirip iPhone