Suara.com - Salah seorang pendiri Alibaba, Joe Tsai, yang kini menjabat sebagai Executive Vice Chairman mengecam perlakuan Amerika Serikat terhadap Huawei Technologies. Tsai menyebutkan bahwa Amerika bersikap tidak adil dan tindakan tersebut merupakan upaya Amerika mengekang akses perusahaan ke pasar Amerika.
"Saya pikir apa yang dilakukan pemerintah Amerika bersama dengan aliansi Five Eyes terhadap Huawei sedikit tidak adil, pasti ada agenda politik di baliknya," ucap Tsai, seperti dilansir dari Reuters.
Five Eyes sendiri merupakan gabungan intelijen Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru. Kelima negara tersebut menyerukan bahwa Huawei merupakan alat spionase pemerintah China.
Sementara itu, karena kasus penangkapan Meng Wanzhou selaku Chief Financial Officer Huawei di Kanada atas pemerintah Amerika Serikat, semakin menekankan bahwa Amerika dan China tengah terlibat perang dagang di mana Huawei tampaknya terkena imbasnya.
"Presiden Trump mungkin telah memulainya dengan fokus pada perbaikan defisit perdagangan itu sendiri, namun selama sembilan bulan terakhir ini menjadi masalah anti-China yang membesar. Itu membuat semua orang khawatir," tambah Tsai.
Alibaba sebelumnya juga mengkritik perang dagang tersebut, di mana pendiri Alibaba Jack Ma menyebut, pertengkaran tersebut sebagai hal paling bodoh di dunia. Alibaba juga pernah berjanji menciptakan satu juta lapangan pekerjaan di Amerika pada tahun 2017 lalu, namun harus mundur tahun lalu akibat perang dagang tersebut.
Tsai mengatakan, regulator Amerika Serikat telah mempersulit Alibaba melakukan investasi dan membuat perusahaan harus mencari negara lain untuk berinvestasi.
Meski begitu, Tsai menunjukkan sikap optimistis dengan mengatakan bahwa orang-orang tidak perlu khawatir tentang ekonomi China. Konsumen China pada dasarnya masih sangat kuat dan konsumsi di China akan tumbuh dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
Baca Juga: Alibaba Cloud Luncurkan Data Center Kedua di Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Dikonfirmasi, Tablet Oppo Pad 5 Siap Rilis Global pada 16 Oktober
-
Skor AnTuTu Snapdragon 8 Elite Gen 5 Terungkap, Tembus 4 Juta Poin
-
Film Pangku Dapat Penghargaan, Meme Fedi Nuril Pakai Eyeliner tapi Menang Beredar
-
58 Kode Redeem FF Terupdate 27 September: Klaim Diamond, Bundle, dan Skin Cobra
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terupdate September: Raih Pemain 109-113 dan 30.000 Gems
-
8 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis, Cuma Main HP sambil Rebahan Bisa Dapat Uang
-
Bocoran Video Ungkap Kamera 200MP di vivo V60e!
-
Xiaomi 17 Varian 1 TB Hadir pada Oktober, Harga Dibanderol Miring
-
Pelaku Industri ICT dan Digital Kompak Dukung Percepatan Digitalisasi Nasional Indonesia
-
Sony RX1R III Meluncur, Kamera Kompak Full-Frame 61MP Berteknologi AI dan Lensa ZEISS Sonnar