Suara.com - Facebook mengunggah kontak email lebih dari 1,5 juta pengguna baru yang bergabung dengan situs sejak 2016, tanpa persetujuan mereka. Jejaring sosial itu mengatakan "secara tidak sengaja mengunggah" kontak email, setelah meminta beberapa pengguna untuk mengirim kata sandi email ketika mendaftar ke situs sebagai cara memverifikasi identitas mereka.
Menurut sebuah laporan oleh Business Insider dikutip Metro, mereka yang memasukkan kata sandi kemudian melihat pesan munculan yang memberitahukan bahwa kontak mereka sedang diimpor ke Facebook, tanpa meminta izin terlebih dahulu.
Insiden ini adalah yang terbaru dalam daftar pelanggaran privasi data yang semakin meningkat menghantam jejaring sosial. Facebook mengatakan, kelemahan itu disebabkan oleh fitur yang memungkinkan pengguna mengonfirmasi akun mereka dan mengimpor kontak email mereka pada saat yang sama. Namun, desain ulang pada 2016 telah menghapus beberapa bahasa yang menjelaskan hal ini tetapi masih mengunggah kontak dalam beberapa kasus.
"Awal bulan ini kami berhenti menawarkan verifikasi kata sandi email sebagai opsi bagi orang memverifikasi akun mereka saat mendaftar Facebook pertama kali," kata seorang juru bicara.
"Ketika kami melihat langkah-langkah yang dilakukan orang untuk memverifikasi akun mereka, kami menemukan bahwa dalam beberapa kasus kontak email orang juga diunggah secara tidak sengaja ke Facebook ketika mereka membuat akun mereka. Kami memperkirakan bahwa hingga 1,5 juta kontak email orang mungkin telah diunggah," bebernya lagi.
Namun, kontak ini tidak dibagikan dengan siapa pun dan dihapus. Pihak Facebook telah memperbaiki masalah mendasar dan memberi tahu orang-orang yang kontaknya diimpor. Para pengguna juga dapat meninjau dan mengelola kontak yang mereka bagikan dengan Facebook dalam pengaturan mereka.
Pengakuan Facebook terhadap masalah ini muncul setelah kekhawatiran muncul oleh para peneliti keamanan awal bulan ini. Pakar keamanan Bennett Cyphers, dari Electronic Frontier Foundation, mengatakan bahwa untuk semua maksud dan tujuan, ini adalah serangan phishing dan menyebut prosesnya benar-benar tidak bertanggung jawab.
Tag
Berita Terkait
-
Facebook Uji Penggabungan News Feed dan Stories dalam Satu Antarmuka
-
Akun Facebook Anda Diretas? Lakukan Lima Hal Ini
-
Wuidih! Facebook Siapkan Rp 318 M untuk Keamanan Mark Zuckerberg
-
Waduh, WhatsApp, Facebook, dan Instagram Down Lagi!
-
Facebook Akan Sediakan Fitur untuk Mereka yang Mencoblos di Pemilu 2019
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Baterai iPhone 17 Ternyata Masih Kalah dari HP Murah Samsung
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah untuk Pelajar yang Hobi Fotografi
-
Apple Watch SE 3 Resmi: Debut Jam Tangan 'Murah' Setelah 3 Tahun Absen
-
3 HP Huawei Terbaik Punya Performa Andal dengan Kamera Jernih
-
Dari Meja Kerja ke Medan Tempur: Cara Bikin Miniatur AI Edisi Perang yang Epik
-
Apple Watch Ultra 3: Jam Tangan Seharga iPhone dengan Konektivitas Satelit dan 5G
-
Hasil Miniatur AI Jelek? Jangan Salahkan AI-nya! Kunci Utamanya Ada di Foto Pilihanmu
-
iPhone 17 Dipastikan Masuk Indonesia Bulan Depan
-
Huawei Pura 80 Ultra Harga Berapa? Kameranya Bikin iPhone Insecure
-
Siap Debut di Indonesia, Huawei Pura 80 Diklaim Jadi HP dengan Kamera Terbaik Versi DXOMARK