Suara.com - Ilmuwan dari Massachusetts General Hospital, Boston, Amerika Serikat berhasil mengembangkan mesin MRI yang dapat merekam isi otak manusia secara detail, hal ini memungkinkan dilakukan dengan menggunakan terknologi terbaru.
Peralatan yang sudah disetujui oleh lembaga resmi FDA Amerika Serikat itu dapat menghadirkan gambar sampel postmortem yang sangat tepat.
Sebanyak 100 jam pemindaian (scanning) menghasilkan gambar 3D dari seluruh otak manusia yang lebih detail daripada mesin MRI biasanya.
Tampilan baru, diaktifkan oleh MRI yang kuat, memiliki resolusi yang berpotensi untuk menemukan objek yang lebarnya lebih kecil dari 0,1 milimeter.
"Kami belum pernah melihat seluruh otak dalam gambaran seperti ini. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata ilmuwan bernama Priti Balchandani dari Icahn School of Medicine, New York City, Amerika Serikat yang tidak terlibat dalam penelitian.
Pemindaian menunjukkan struktur otak seperti amigdala dengan detail yang jelas.
Gambar dapat menyediakan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana perubahan halus dalam anatomi yang dapat berhubungan dengan gangguan seperti stres pasca-trauma.
Struktur amigdala diyakini merupakan bagian otak yang berperan dalam melakukan pengolahan dan ingatan terhadap reaksi emosi.
Peneitian tentang pemindaian otak secara mendetail ini telah diterbitkan di jurnal Biorxiv dan dapat diakses secara gratis oleh publik.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Gejala Awal Terjadinya Parkinson di Otak
Para peneliti mempelajari otak wanita berusia 58 tahun yang meninggal karena penyakit pneumonia yang disebabkan oleh virus.
Otaknya disumbangkan, dianggap sehat, dan disimpan selama hampir 3 tahun.
Peneliti kemudian mengeluarkannya dan mulai memindai dengan mesin MRI yang disebut 7T atau 7 Tesla.
Dalam waktu lima hari, otak tersebut dipindai dengan mesin MRI 7T.
Dikutip dari Science News, para peneliti tidak bisa mendapatkan resolusi yang sama pada otak manusia yang hidup.
Berita Terkait
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?
-
Prof. Elisabeth Rukmini: Menenun Sains, Makna, dan Masa Depan Perguruan Tinggi
-
Ribuan Ilmuwan Geruduk Kantor Presiden, Tegaskan Kalau Perubahan Iklim Masalah Nyata!
-
Ilmuwan Buat Chip 6G Pertama di Dunia, Potensi Kecepatan Internet Tembus 100 Gbps
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
7 Rekomendasi Tablet Ringan untuk Freelancer, Enteng Dibawa ke Mana-Mana
-
Bola Emas Misterius di Dasar Laut Alaska, Bikin Bingung Para Ilmuwan
-
Wikipedia hingga ChatGPT Terancam "Kiamat Internet", Koalisi Damai Desak Komdigi Cabut Aturan PSE
-
vivo X300 Series Resmi di Indonesia: Kamera Gahar, Baterai Monster, Mulai Rp 14 Jutaan
-
5 Tablet Dual OS Spek Kencang, Bikin Kuliah dan Kerja Makin Naik Performa
-
Solusi Cerdas Ini Diklaim Mampu Genjot Penjualan Hingga 50 Persen
-
27 Kode Redeem FF 21 November 2025, Flower of Love dan Skin FFWS Gratis
-
Telkomsel MAXStream Studios Gebrak JAFF 2025, Hadirkan Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
23 Kode Redeem FC Mobile 21 November 2025, Panduan Event Glorious Eras & UEFA PrimeTime
-
6 Smartwatch dengan GPS Paling Murah untuk Pencinta Aktivitas Outdoor