Suara.com - Beberapa benda di langit disebut tak akan selamanya bisa hidup, ada kalanya benda langit tersebut memiliki masa akhir dan mati. Mencoba untuk memprediksi hal tersebut, para ilmuwan belum lama ini melakukan penelitian bintang langka yang mampu prediksi masa akhir Matahari.
Bintang langka ini sudah menua dan berada dalam proses menuju kematiannya. Para ilmuwan percaya jika penelitian terkait bintang langka ini dapat menjelaskan mengenai masa akhir Matahari.
Nama bintang langka tersebut adalah T Ursae Minoris atau T UMi yang berada di konstelasi Ursa Minor sekitar 3.000 tahun cahaya dari Bumi. T UMi ini memiliki kesamaan dengan Matahari, namun jauh lebih tua dan dekat dengan masa hidupnya.
Penelitian ini dilakukan di The Australian National University. Dalam penelitian ditemukan bahwa bintang berusia 1,2 miliar tahun biasanya mengalami berbagai fase dalam proses kematiannya.
Beberapa hal seperti ukuran, kecerahan, hingga temperatur biasanya dapat berubah-ubah menjelang masa akhir benda langit tersebut.
Produksi energi yang tidak sabil ini membuat muncul denyut termal yang dapat menimbulkan perubahan drastis pada ukuran dan kecerahan bintang langka ini.
Nantinya dalam proses ini, T UMi akan menjadi bintang katai putih yang sudah menghabiskan sebagian besar hidrogen dan helium secara bertahap sebelum kemudian mendingin dan mencapai akhir masa hidupnya.
Denyut bintang langka ini yang digunakan oleh para peneliti untuk mengetahui masa akhir Matahari.
Para ilmuwan menekankan jika memang masih belum tentu apakah Matahari akan bernasib sama dengan bintang langka ini. Namun, mereka percaya jika hal ini memberikan gambaran mengenai nasib Matahari ke depannya.
Baca Juga: Listrik PLN Mati, Milenial Ini Tawarkan Baterai Bertenaga Matahari
Beberapa penelitian lalu menyebutkan bahwa saat masa akhir Matahari tiba, benda langit ini akan berubah menjadi bintang raksasa merah dan menjadi bintang katai putih dalam waktu 5 miliar tahun.
Berita Terkait
-
Prabowo Bertemu Bill Gates: Kasih Bintang Jasa dan Bahas Kolaborasi Besar buat Indonesia
-
Fitur Baru Grab Bintang Lima, Pesanan di GrabFood Selalu On Point
-
Profil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT): Raksasa Tekstil Resmi Pailit!
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Bintang Emon: SPBU Asing Jual Cireng Isi Aja, Mumpung Belum Ada Saingan BUMN
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Inspirasi 5 Prompt AI Foto Prewedding: Mirip Editan Fotografer Profesional
-
XLSMART Gabungkan Pusat Kendali: Jaringan Lebih Stabil, Pelanggan Lebih Untung?
-
10 Prompt Chat GPT Foto Berdua dengan Pasangan, dari Photobox hingga ala Studio
-
Politisi PSI Bela Jokowi Soal Tuduhan Absen di Sidang Umum PBB, Singgung Masa Pandemi
-
Link dan Cara Cek BSU September 2025, Sudah Cair Belum?
-
2 Cara Melihat Nomor yang Kita Blokir di WhatsApp, di Android dan iPhone
-
Peluncuran Game Borderlands 4 ke Switch 2 Ditunda, Developer Butuh Waktu Tambahan
-
3 Cara Kunci Galeri Android, Amankan Foto dari Orang Kepo
-
Gigabyte Resmi Luncurkan Motherboard AI-Powered X870E AORUS X3D: Diklaim Paling Ngebut!
-
iPhone 17 Series Lolos Sertifikasi SDPPI, Peluncuran ke Indonesia Makin Dekat