Suara.com - Peristiwa mati lampu yang cukup lama di sejumlah daerah di Pulau Jawa, seperti di Jakarta, Banten, Jawa Barat, serta Jawa Tengah, hingga Senin (5/8/2019) sore, membuat sekelompok anak milenial menawarkan solusi, berupa penggunaan energy storage system (baterai penyimpai energi skala besar).
Alhasil, permintaan teknologi ramah lingkungan ini langsung meningkat drastis.
Victor Wirawan, selaku founder dan CEO Baran Energy mengatakan, peristiwa mati lampu yang cukup lama tersebut, semestinya tidak perlu terjadi, jika masyarakat mulai beralih menggunakan energi alterlatif, berupa energi baru dan terbarukan (EBT).
“Solusinya, kita harus mencari energi alternatif. Kebetulan saat ini, kami telah menyediakan baterai listrik yang bisa menampung energi yang dihasilkan dari sinar matahari. Selain bisa digunakan untuk pemakaian sehari–hari, teknologi ini juga bisa dimanfaatkan sebagai back up, jika suatu saat terjadi mati lampu,” ujar Victor melalui keterangannya, Senin (5/4/2019).
Penggunaan energi alternatif, berupa EBT, juga diharapkan bisa mengurangi polusi udara yang saat ini, kondisinya kian memprihatinkan.
Seperti diketahui, kualitas udara Jakarta cukup buruk, namun semakin membaik pada Senin pagi setelah listrik mati berlangsung.
Pada Minggu pagi, AirVisual masih mencatat Jakarta menduduki peringkat kedua kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
AirVisual memberi angka 106 untuk kualitas pada jam tersebut. Angka tersebut semakin mendekati kualitas udara moderat atau aman tanpa menggunakan masker.
Berkurangnya aktivitas benda penghasil polusi seperti kendaraan bermotor dan aktivitas pabrik diperkirakan menjadi penyumbang terbesar membaiknya kualitas tersebut.
Baca Juga: PLN akan Berikan Kompensasi Pelanggan Terdampak Pemadaman Listrik
“Oleh karena itu, sudah saatnya kita mulai beralih menggunakan energi yang ramah lingkungan. Kami anak – anak milenial bersama Baran Energy siap membantu pemerintah,” tutur Victor.
Saat ini, Victor, yang memimpin pengembangan baterai ini bersama puluhan anak-anak negeri yang berbakat lainnya saat ini sedang mengembangkan tiga varian produk teknologi energi yang tergolong ramah lingkungan, yaitu PowerWall berkapasitas 8.8 KWh, PowerPack 126 Mb, dan PowerCube 1.2 MWh.
Ketiga perangkat ini dapat digunakan, mulai dari rumah tinggal, pabrik, real estate, perkebunan, pertambangan, hingga industri sekala besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Pertamina Klaim Masih Negosiasi dengan SPBU Swasta soal Pembelian BBM
-
Bahlil: BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen
-
Didesak Beli BBM Pertamina, BP-AKR: Yang Terpenting Kualitas
-
BPKH Buka Lowongan Kerja Asisten Manajer, Gajinya Capai Rp 10 Jutaan?
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya