Suara.com - Para peneliti berhasil menemukan fosil nenek moyang spesies burung di kawasan Waipara, Canterbury Utara, Selandia Baru.
Para peneliti lantas mengidentifikasi fosil tersebut sebagai burung berjenis pelagornithid (burung bergigi tulang) tertua di dunia. Tak hanya berukuran raksasa, fosil tersebut juga diyakini sudah berumur 62 juta tahun.
Ahli paleontologi Leigh Love yang menemukan fosil itu lalu menamainya dengan Protodontopteryx Ruthae.
Menurut laporan Tech Explorist, Kamis (19/9/2019), fosil burung tertua di dunia itu sebenarnya punya ukuran rata-rata seperti burung camar. Namun karena hidup di zaman dinosaurus, ukuran sayapnya terbentang hingga 5 meter.
Seperti anggota keluarganya yang lain, burung laut itu memiliki tonjolan-tonjolan seperti tulang di ujung paruhnya. Menurut Kurator Museum Canterbury, Paul Scofield, penemuan ini memiliki dampak yang sangat signifikan. Pasalnya, jenis burung pelagornithid lainnya hanya ditemukan di Belahan Bumi Utara.
"Jadi semua orang mengira mereka (pelagornithid) telah berevolusi di sana," kata Kurator Museum Canterbury, Dr. Paul Scofield.
“Selandia Baru adalah tempat yang sangat berbeda ketika Protodontoperyx berada di langit. Itu memiliki iklim tropis suhu laut sekitar 25 derajat, jadi kami memiliki karang dan kura-kura raksasa," imbuhnya.
Sementara itu, Gerald Mayr dari Senckenberg Research Institute dan Natural History Museum di Frankfurt, Jerman, mengatakan bahwa penemuan fosil Protodontopteryx benar-benar menakjubkan dan tidak terduga.
"Fosil ini bukan hanya salah satu spesimen burung pseudotoothed yang paling lengkap, tetapi juga menunjukkan beberapa fitur kerangka luar biasa yang berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang evolusi burung-burung misterius ini," tandas Mayr.
Baca Juga: 5 Berita Tekno Apik Pagi Ini
Berita Terkait
-
Peneliti UGM: KPK Sekarang di Bawah Ketiak Presiden
-
Fosil Dinosaurus Dewa Naga Ditemukan di Jepang
-
Peneliti Prediksi Ada 10 Miliar Planet Mirip Bumi di Bimasakti
-
Sedang Bermain, Bocah Ini Temukan 11 Fosil Telur Dinosaurus di Tepi Sungai
-
Peneliti Ini Temukan Monster di Laut Dalam yang Disebut Mirip T-Rex
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8