Suara.com - Pemerintah China telah memerintahkan agar semua perangkat komputer dan software buatan asing disingkirkan dari kantor-kantor pemerintah serta lembaga publik lainnya dalam waktu tiga tahun.
Kebijakan Beijing itu tampaknya akan merugikan raksasa-raksasa teknologi Amerika Serikat seperti HP, Dell, dan Microsoft. Langkah China ini dinilai sebagai balasan terhadap AS yang membatasi penggunaan teknologi buatan China.
Lebih jauh lagi kebijakan China itu menunjukkan bahwa perang dagang dengan AS telah mengarah pada apa yang disebut "perang dingin teknologi".
Pemerintah AS sejak awal 2019 sudah melarang perusahaan-perusahaan lokalnya untuk bekerja sama dengan raksasa teknologi China, Huawei.
Alhasil Google, Intel, dan Qualcomm sudah menghentikan kerja sama dengan produsen ponsel terbesar kedua di dunia tersebut sejak Mei lalu.
Dengan mendepak China dari industri teknologi Barat, pemerintahan Donald Trump di Gedung Putih ingin menunjukkan bahwa pemenang pertarungan antara dua penguasa ekonomi dunia itu akan menentukan siapa yang menguasai teknologi dalam 20 tahun mendatang.
China sendiri terus berusaha untuk bergantung pada teknologi dalam negeri. Tetapi perintah baru ini disebut-sebut sebagai kebijakan Beijing pertama yang secara terbuka memberikan target spesifik tentang penghentikan penggunaan teknologi asing.
Perintah untuk membuang semua komputer asing itu, demikian diwartakan Financial Times, berasal langsung dari kantor pusat Partai Komunis China pada awal 2019 ini.
Diperkirakan Beijing akan membutuhkan sekitar 20 juta sampai 30 juta unit komputer baru untuk menggantikan perangkat asing yang telah digunakan saat ini.
Baca Juga: Perang Dagang AS-China Berlanjut, Rupiah Semakin Tertekan Dolar AS
Tetapi menggantikan komputer asing dengan buatan dalam negeri tampaknya tidak akan mudah. China mungkin akan mengandalkan komputer buatan Lenovo, tetapi komponen-komponen dalam komputer merek lokal itu sendiri masih diimpor dari perusahaan AS seperti Intel. [The Guardian]
Berita Terkait
-
Pembelian J-10 Buatan China Ganggu Hubungan RI-AS? Ini Kata Menteri Pertahanan
-
5 Pilihan Mobil China Mirip Alphard: Desain Mewah, Harga Lebih Murah
-
Cewek-cewek Sultan di China Kini Sewa Ken, ART Ganteng yang Jago Masak dan Bersih-bersih!
-
Gerah Sama Nano Banana-nya Google, Microsoft Pamerkan MAI-Image-1
-
Hilangnya Mobil China dari Daftar Mobil Terlaris September 2025
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
Terkini
-
HP Lipat Android Rp 30 Juta Terbakar Saat Uji Ketahanan, Baterai Meledak
-
5 HP Vivo RAM 8/256 Mulai Rp 1 Jutaan, Multitasking Makin Oke!
-
58 Kode Redeem FF Terbaru 16 Oktober: Ada Neon Ring dan Katana
-
Film Buatan AI Kini Bisa Ditampung di Platform Khusus, Pertama Kalinya di Dunia
-
ColorOS 16 Debut di Oppo Find X9, AI Potrait Glow dan Bisa Terhubung dengan Apple
-
Surge dan MyRepublic Menang Lelang Frekuensi 1.4GHz, Internet Murah 100 Mbps Segera Hadir di RI
-
Dikonfirmasi, iQOO 15 Bawa Baterai 7.000 mAh dan Fast Charging 100 W
-
Cara Mudah Pakai Fitur Instagram Music untuk Story dan Reels
-
Sony Bocorkan Teknologi Baru dan Jadwal Rilis PlayStation 6
-
Stop Gangguan! Ini Cara Efektif Memblokir Nomor Telepon di iPhone dan Android