Suara.com - Sebagian wilayah Indonesia akan menikmati fenomena langit langka, Gerhana Matahari Cincin, pada 26 Desember 2019 mendatang. Disebut langka karena Gerhana Matahari Cincin terakhir terjadi sekitar satu dekade lalu dan berikutnya akan berlangsung pada 2031.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa Gerhana Matahari Cincin seperti pada 26 Desember mendatang, sebelumnya pernah terjadi di Indonesia 26 Januari 2009 dan pada 22 Agustus 1998.
Lalu apa bedanya Gerhana Matahari Cincin dengan Gerhana Matahari Total yang dinikmati masyarakat Indonesia pada Maret 2016 lalu?
Gerhana Matahari Cincin vs Total
Gerhana Matahari terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada dalam satu garis lurus. Ketika itu, Bulan menghalangi sebagian atau seluruh cahaya Matahari.
Manusia di Bumi akan menikmati Gerhana Matahari Cincin atau Total tergantung pada jarak antara Bumi, Bulan, dan Matahari.
Adakalanya Bulan terlihat lebih kecil dari Bumi. Itu terjadi ketika jarak antara Bumi dan Bulan pada titik terjauh. Penting diingat, bentuk orbit Bulan adalah elips, sehingga pada waktu tertentu ia berada lebih dekat dengan Bumi dan pada lain waktu ia lebih jauh.
Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika Bulan berada pada titik yang lebih jauh dari Bumi. Sehingga, meski pun ia berada segaris dengan Matahari dan Bumi, piringannya yang lebih kecil tak bisa menghalangi seluruh cahaya Mentari.
Sementara Gerhana Matahari Total terjadi saat Bulan berjarak cukup dekat dengan Bumi. Saat itu, piringan bulan terlihat lebih besar dan mampu menutup seluruh permukaan Matahari.
Baca Juga: Kemenag Anjurkan Umat Islam Salat saat Gerhana Matahari, Ini Caranya
Bumi juga memiliki orbit elips terhadap Matahari. Ketika Bumi berada di titik terjauh dari Matahari, peluang terjadinya gerhana Matahari total cukup besar dan umumnya terjadi di sekitar pertengahan tahun.
Sementara peluang gerhana Matahari cincin akan cukup besar ketika Bumi berada pada titik terdekat dengan bintang induknya itu. Fenomena ini biasanya, meski tak selalu, terjadi pada akhir atau awal tahun.
Gerhana Matahari Total terakhir kali dinikmati di Indonesia pada Maret 2016 dan sebelumnya juga terjadi pada 18 Maret 1988 dan 11 Juni 1988. Gerhana Matahari Total berikutnya di Nusantara akan terjadi pada 20 April 2023 dan pada 20 April 2042.
Adapun Gerhana Matahari Cincin berikutnya di Nusantara akan terjadi pada 21 Mei 2031 dan 14 Oktober 2042.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
Terkini
-
Caviar Rilis iPhone 17 Pro Bitcoin Edition Berlapis Emas, Harga Tembus Rp 1,1 Miliar
-
Capcom Batalkan Resident Evil Requiem Mode Multiplayer, Ada Alasan Khusus
-
Warga Malaysia Bikin Geger di Apartemen Paris Gara-gara Durian, Netizen: Coba Goreng Ikan Asin
-
Spesifikasi Oppo Reno 15 Versi China: Pakai Dimensity 8450 dan Kamera 200 MP
-
Cara Menyembunyikan Aplikasi di iPhone, Lindungi Data Pribadi
-
Ponsel Misterius Realme Gunakan Dimensity 7400 Ada di Geekbench
-
5 Tablet dengan Kamera Depan 11 MP ke Atas, Selfie dan Video Call Jadi Lebih Jernih
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Poco F8 Pro dan F8 Ultra Rilis 26 November dari Bali, Kembaran Redmi K90
-
Sisternet Jadi Sorotan di W20 Summit Afrika Selatan, Indonesia Angkat Pemberdayaan Perempuan Digital