Suara.com - Disinformasi seputar virus Corona terjadi di mana saja, termasuk di Indonesia dan pihak Kemkominfo telah melakukan klasifikasi dan melakukan debunking pada informasi-inforasi yang salah dan sesat dengan memberikan “label” di situsweb Kominfo. Namun, SAFEnet meminta pemerintah untuk lebih tegas dalam penanganan kabar hoax.
"Menkominfo dirasa perlu lebih dalam melihat dimensi sosial dan politis dari pembuatan dan penyebaran disinformasi tentang Virus Corona, terutama terkait dengan merebaknya penyesatan berbasis xenophobia dan diskriminasi etnis," tulis dalam keterangan SAFEnet yang diterima Suara.com.
Untuk konten disinformasi dan misinformasi berbasis xenophobia dan diskriminasi etnis ini, dilanjutkan, pemerintah perlu tegas menerapkan hukum Indonesia yang menolak diskriminasi sebagaimana tertuang dalam pasal 15 dan 16 UU No. 40 Tahun 2008 mengenai penghapusan diskriminasi.
"UU itu dibuat untuk menjamin tidak terjadinya konflik dan diskriminasi berbasis Ras dan Etnis," tulisnya lagi.
Artinya, konten seperti “Virus Korona Sengaja Disebarkan Rezim Tiongkok untuk Membasmi Umat Islam di Wuhan”, misalnya perlu dibatasi dan terhadap pembuat dan penyebarnya dilakukan proses penyelidikan melibatkan kepolisian.
"Dimensi sosial yang juga perlu dipertimbangkan adalah bagaimana mitigasi dari keresahan masyarakat yang timbul dari penyebaran disinformasi ini," tambahnya.
Banyak contoh yang diperlihatkan bagaimana sosialisasi berita-berita ini diwartakan secara kuat lewat kanal-kanal informasi resmi.
"Pemerintah perlu mendorong penyebarluasan ini sampai ke akar rumput di mana terjadi kegelisahan masyarakat atas disinformasi yang beredar. Ini yang perlu dikerjakan segera agar masalah ini tidak berlarut-larut," tulis keterangan tersebut.
Seperti diketahui, menurut Menkominfo Johny G. Plate, untuk Indonesia ada setidaknya 54 konten keliru terkait kejadian virus corona. Dalam pernyataannya kepada pers, Menkominfo menyatakan tidak akan melakukan blokir dengan alasan menghormati kebebasan berpendapat.
Baca Juga: Boba Hingga Beruang Kutub, Unicode Akan Tambahkan 65 Emoji Baru
“Di Indonesia barangkali terlalu lunak, karena begitu demokrasinya, begitu kebebasannya berbicara mengungkapkan pendapat dihormati betul, kebebasan pers dihormati betul, demokrasi dihormati betul. Tetapi jangan itu dimanfaatkan untuk menyebarkan berita yang merugikan pribadi-pribadi, yang merugikan masyarakat, yang merugikan negara. Jangan. Ada batasnya tentu ya,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Virus Corona dalam Konspirasi: Dari Sup Kelelawar hingga Perawat Misterius
-
5 Cara Indonesia Selamatkan Warganya dari Ancaman Virus Corona
-
Kucing dan Anjing Dilempar dari Gedung Gara-gara Hoaks Virus Corona
-
CEK FAKTA: Benarkah 5 Pasien Terduga Virus Corona, 1 Meninggal di Semarang?
-
CEK FAKTA: Benarkah Virus Corona Muncul dalam Buku Iqro?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya