Suara.com - Seorang remaja berusia 16 tahun asal kota Odessa, Ukraina, terpaksa ditangkap polisi karena menyerang dan melumpuhkan jaringan sebuah perusahaan penyedia internet service provider (ISP) di negara tersebut.
Sebagaimana lansiran laman ZDnet, Kamis (6/2/2020), remaja yang namanya tak disebutkan itu awalnya memaksa ISP lokal untuk memberikan data dari salah seorang pelanggannya.
Namun karena permintaannya ditolak, ia pun kesal dan membalasnya dengam melakukan serangan distributed denial of service (DDoS) yang sukses membuat jaringan ISP mereka down.
Serangan yang terjadi pada 2019 lalu itu berdampak cukup besar bagi perusahaan karena mereka tidak bisa memberikan layanan internet kepada para pelanggannya.
Bahkan, hal itu membuat pihak ISP untukbmenghubungi pihak berwajib dan melaporkan kejadian tersebut untuk bisa ditindaklanjuti.
Setelah ada pelaporan, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan bahwa polisi siber Ukraina langsung menyelidiki keberadaan remaja tersebut, yang kemudian diketahui berada di kota Odessa. Ia pun ditangkap pada Januari lalu.
Selain menangkap sang remaja, polisi juga menyita sejumlah barang bukti yang dipakai tersangka untuk melumpuhkan ISP. Dalam penyelidikan awal, polisi menemukan software yang dipakai untuk melakukan serangan DDoS beserta 20 akun di berbagai forum hacker.
Hanya saja, tak banyak informasi yang dikeluarkan oleh kepolisian Ukraina, termasuk data-data orang yang diminta oleh pemuda tanggung tersebut.
Anehnya, ini bukanlah kejadian pertama yang menyerang jaringan milik ISP bisa dibuat down oleh serangan DDoS dari botnet, yang terbilang sederhana. Selain di Ukraina, modus serupa juga sempat terjadi di Liberia, Kamboja, dan yang terbaru adalah di Afrika Selatan.
Baca Juga: Tiga Smartband Ini Bisa Deteksi Gejala Virus Corona
Saat melakukan serangan DDoS, metode yang paling lazim digunakan adalah dengan mengerahkan 'pasukan' botnet untuk membanjiri lalu lintas target. Namun menggunakan metode carpet-bombing, seperti yang terjadi di Afrika Selatan.
Metode ini sangat canggoh karena si pelaku tak langsung menyerang ke server milik korban, melainkan mengirimkan lalu lintas data palsu ke para pengguna koneksi dari ISP korban.
Memang, lalu lintas palsu ini memang tak cukup besar untuk membuat down koneksi si konsumen, namun jika diakumulasikan dengan serangan ke konsumen yang lain, lalu lintas ini terbilang besar dan bisa membuat down jaringannya.
Berita Terkait
- 
            
              Meretas Google Maps, Lelaki Ini Bawa 99 Smartphone Bikin Kemacetan Palsu
- 
            
              Wadidaw! Bos Telegram Sebut WhatsApp Berbahaya
- 
            
              Disebut Kelola Forum Rahasia Rusia, Hacker Ini Dipenjara AS
- 
            
              Running Text Kantor Imigrasi Bali Diduga Diretas, Mendadak Muncul Umpatan
- 
            
              Sebar Virus Malware, Peretas asal Yogya dan Jakarta Beraksi sampai Afrika
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Lenovo Legion Go 2 Resmi Masuk RI: Harga Makin Mahal Tapi Banyak Upgrade
- 
            
              53 Kode Redeem FF Terbaru 30 Oktober 2025, Klaim Skin SG2 OPM dan M1014 Crimson Gratis
- 
            
              Peneliti Temukan Antivenom Baru Penangkal 17 Ular Mematikan
- 
            
              24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 30 Oktober 2025: Klaim Pemain 113, Poin Rank Up, dan Gems Gratis
- 
            
              Huawei FreeBuds SE 4 ANC Resmi, TWS Murah Baterai Tahan 50 Jam
- 
            
              Digiplus Siap Jadi Surga Baru Pecinta Gadget, Kini Hadir di Kelapa Gading
- 
            
              Grokipedia Milik Elon Musk Picu Kontroversi, Disebut Wikipedia Versi AI
- 
            
              Realme 15T Resmi ke RI, HP Rp 3 Jutaan Punya Baterai Jumbo 7.000 mAh
- 
            
              Spoiler One Piece 1164: Davy Jones Adalah Raja Dunia Pertama, Sejarah Ditulis Ulang!
- 
            
              5 HP RAM 12 GB Harga Rp2 Jutaan, Lancar untuk Multitasking dan Simpan File