Suara.com - Peretas dan penipu online mengincar kata sandi (password) untuk mengakses segala akun media sosial, email, dan layanan online. Karena itu, kata sandi selalu memiliki setidaknya delapan karakter dengan kombinasi huruf dan angka.
Rumitnya penggunaan huruf dan angka dalam pasword mungkin membuat pengguna bertanya-tanya, mengapa PIN ATM atau rekening dan kode OTP hanya terdiri dari empat atau enam digit.
Dilansir laman India Times, Kamis 921/5/2020), ada tiga faktor identifikasi minimum, di mana dua faktor harus terpenuhi setiap saat untuk mencapai tingkat keamanan paling dasar.
Tiga faktor tersebut adalah apa yang pengguna ketahui, apa yang pengguna miliki, dan siapa pengguna.
Dalam kasus ini, misalnya adalah sistem perbankan online. Untuk mengaksesnya, pengguna memerlukan login dan kata sandi untuk melakukan transaksi, serta kemungkinan besar pengguna akan mendapat kode OTP yang dikirim ke ponsel atau menggunakan nomor yang tercetak di belakang kartu rekening pengguna.
Itu sudah memenuhi dua faktor tingkat keamanan, yaitu kata sandi (apa yang pengguna ketahui) dan kode OTP atau kartu rekening terdaftar (apa yang pengguna miliki).
Setelahnya, pengguna juga memerlukan PIN jika mengunjungi ATM. Itu termasuk dalam faktor apa yang pengguna ketahui. Karena itu, empat atau enam digit untuk PIN ATM sudah cukup.
Di sisi lain, email atau media sosial membutuhkan delapan karakter. Jika pengguna tidak mengaktifkan verifikasi dua langkah, yang dibutuhkan untuk mengaksesnya hanyalah nama akun dan kata sandi.
Dalam hal tersebut, tidak ada faktor apa yang pengguna miliki, jadi faktor apa yang pengguna ketahui harus lebih aman. Karenanya, setidaknya pengguna membutuhkan delapan karakter yang tidak mudah ditebak.
Baca Juga: Pembuat God of War Tertantang Daur Ulang Game Silent Hill
Faktor siapa pengguna merujuk pada identitas biometrik. Jika pengguna mengunci smartphone dengan keamanan biometrik, pengguna tidak perlu mengetikkan kata sandi lagi atau memasukkan pola.
Karena wajah pengguna adalah kunci keamanan itu dan tidak ada yang memiliki wajah serupa dengan pengguna. Keamanan biometrik telah mencakup faktor siapa pengguna dan apa yang pengguna miliki.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
Terkini
-
Pakai Chipset Anyar, Performa Vivo X300 Pro Ungguli Xiaomi 17 Pro Max
-
Moto X70 Air Segera Debut: Bawa Bodi Super Tipis dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Dissidia Duellum Final Fantasy Siap Jadi Game Seluler, Square Enix Unggah Trailer
-
iQOO Z10R Versi Global Bawa Baterai 6.500 mAh, Siap Masuk ke Indonesia
-
24 Kode Redeem FF Terbaru 15 Oktober 2025, Skin Scar Megalodon dan Emote Flower of Love Menantimu
-
Pongo 725 v2: Laptop Gaming Murah tapi Bertenaga, Andalan Baru Gamer dan Pekerja Kreatif Indonesia!
-
15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 Oktober 2025, Panen Pemain OVR 113 dan Puluhan Ribu Gems Gratis
-
WhatsApp Hadirkan Fitur Ringkasan Pesan Berbasis AI: Solusi Cerdas untuk Chat Menumpuk
-
5 HP Murah Xiaomi Bakal Dapat Update HyperOS 3.0 pada Q4 2025
-
POCO F8 Ultra Muncul di Geekbench: Bawa RAM 16 GB dan Snapdragon 8 Elite Gen 5