Suara.com - Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Profesor Dan Barouch dari Universitas Harvard, menginfeksi sembilan monyet dewasa dengan virus Corona (Covid-19) dan meneliti gejala serta viral load atau beban virus.
Hal ini dilakukan karena sangat jarang pasien manusia yang sembuh dari Covid-19 dan bersedia untuk diteliti mengenai sistem kekebalan tubuh terhadap virus.
Pasien yang sembuh dari Covid-19 masih meninggalkan tanda tanya bagi para ilmuwan tentang berapa lama kekebalan tubuh bertahan. Oleh karena itu, para ilmuwan beralih untuk meneliti hewan.
Profesor Dan Barouch menyuntikkan sembilan monyet itu dengan tiga dosis yang berbeda, tetapi semua viral load monyet memuncak pada hari kedua pada tingkat yang sama dan kemudian menurun menjadi tidak terdeteksi antara hari ke-12 hingga 28.
Viral load atau beban virus merupakan ukuran dari kerasnya infeksi virus dan dapat dikalkulasikan dengan memperkirakan jumlah virus yang ada pada kelenjar tubuh.
Monyet-monyet itu menunjukkan gejala peradangan di berbagai organ dan pneumonia, tetapi tidak ada yang mengalami sesak nafas dan semua monyet pulih lebih cepat daripada kebanyakan manusia yang terinfeksi Covid-19.
Tim Barouch melaporkan bahwa 35 hari setelah penyuntikan virus, mereka memberikan monyet dosis Covid-19 yang sama dengan yang diterima sebelumnya. Namun, tidak ada yang bereaksi dengan cara yang sama. Sebaliknya, viral load para monyet itu mulai rendah dan menurun dengan cepat.
Dilansir dari IFL Science, Jumat (22/5/2020), itu akan jauh lebih baik jika kekebalan tubuh dapat dihasilkan oleh vaksin. Banyak ilmuwan yang sama menerbitkan makalah lain dalam jurnal Science tentang respon monyet terhadap vaksin.
Namun, banyak vaksin potensial yang tampak menjanjikan pada hewan gagal bereaksi pada manusia. Tetapi keberhasilan pada sesama primata adalah indikasi yang lebih baik daripada hewan yang memiliki hubungan lebih jauh dengan manusia.
Baca Juga: Google Luncurkan Aplikasi Action Blocks
Berita Terkait
-
Cegah Penularan Covid-19, Toko Ritel di AS Kini Sewa Robot Gantikan Pekerja
-
Nintendo Ungkap Dampak Covid-19 dalam Pengembangan Game
-
WHO Sebut Virus Coroba Bisa Menginfeksi Seperempat Miliar Warga Afrika!
-
Hits: Rumor Bedak Bayi Sebabkan Kanker, Alat Tes Covid-19 Teknologi Laser
-
Usai Denmark, Ilmuwan Kanada Teliti Kemungkinan Ganja jadi Obat Covid-19?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM Besar di Bawah 2 Juta, Pilihan Terbaik September 2025
-
3 HP Murah di Bawah Rp 2 Juta dengan Baterai Besar, Ramah di Kantong Awet Berhari-hari
-
Terbongkar! Ini 'Prompt Sakti' Miniatur AI yang Dipakai Semua Orang, Tinggal Copy Paste
-
5 HP POCO di Bawah Rp 2 Jutaan Terbaik 2025: Baterai Jumbo dan Kamera 50 MP
-
Daftar Harga Laptop Polytron Terbaru: Merek 'Underdog' Banyak Keunggulan, Mulai Rp5 Juta
-
3 Rekomendasi HP Tahan Banting dan Anti Air Murah 2025, Harga Mulai Rp 2 Jutaan
-
Xiaomi 16 Pro Jadi HP Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5, Rilis Akhir September 2025
-
7 Cara Edit Foto Miniatur 3D Pakai AI yang Viral, Lengkap dengan Tips untuk Hasil Maksimal!
-
Deretan HP Android Flagship dengan Performa Paling Kencang Versi AnTuTu, Tak Ada Samsung?
-
Poster Resmi Beredar, Xiaomi 15T Segera Debut pada September 2025