Suara.com - Dahulu, kemunculan gerhana Matahari menyebabkan rasa takut dan dikaitkan dengan berbagai mitos, legenda, dan takhayul. Dalam banyak budaya, mitos seputar gerhana Matahari melibatkan tokoh-tokoh mitos yang memakan atau mencuri Matahari sehingga menghilang dari langit. Lainnya menafsirkan peristiwa itu sebagai tanda dewa yang marah atau bertengkar. Nah, berbincang soal gerhana, peristiwa gerhana Matahari cincin bakal terjadi sebentar lagi.
Fenomena gerhana Matahari cincin yang terjadi pada 21 Juni mendatang ini bisa diamati di beberapa kota di Indonesia. Menurut In the Sky, wilayah Indonesia yang beruntung hanya Indonesia bagian utara, seperti Aceh hingga Papua. Namun, porsi gerhana Matahari cincin di Indonesia pun tidak besar, paling besar hanya 33 persen di Maluku utara dan Papua barat.
Dilansir dari Time and Date, berikut sepuluh mitos tentang gerhana Matahari cincin yang berasal dari seluruh dunia:
- Di Vietnam, orang-orang percaya bahwa gerhana Matahari disebabkan oleh katak raksasa yang melahap Matahari, sementara budaya Nose menyalahkan serigala karena memakan Matahari.
- Di China kuno, masyarakatnya percaya bahwa seekor naga langit telah memakan Matahari sebagai makan siang dan menyebabkan gerhana Matahari. Faktanya, huruf China yang digunakan untuk gerhana, yaitu chih atau shih memiliki arti makan.
- Menurut mitologi Hindu kuno, Rahu merupakan salah satu asura yang mencoba mendapatkan minuman keabadian atau tirta amerta. Kelicikannya membuat dia dipenggal oleh Dewa Wisnu. Kepalanya mengembara di angkasa, sambil mengejar Surya dan Candra, sebagai pembalasan atas pengaduan mereka kepada Wisnu, sehingga menciptakan gerhana. Di kalangan masyarakat Hindu di Bali, Rahu disebut Kala Rau. Ia diyakini sebagai penyebab terjadinya gerhana.
- Cerita rakyat Korea termasuk di Korea Selatan menyebut bahwa gerhana Matahari terjadi karena anjing-anjing mistis berusaha mencuri Matahari.
- Secara tradisional, orang-orang di berbagai budaya akan berkumpul untuk menggedor panci dan wajan sehingga menciptakan suara keras selama gerhana Matahari terjadi. Dipercaya membuat suara keras akan menakut-nakuti setan yang menyebabkan gerhana.
- Mitos gerhana Matahari di Amerika menyebut bahwa Pomo, kelompok masyarakat adat yang tinggal di Amerika Serikat bagian barat laut, menceritakan kisah seekor beruang yang memulai pertarungan dengan Matahari dan menggigitnya. Menariknya, setelah menggigit Matahari, disebutkan dalam cerita beruang itu bertemu Bulan dan juga menggigit Bulan sehingga menyebabkan gerhana Bulan. Kisah ini mungkin menjadi cara masyarakat Pomo menjelaskan mengapa gerhana Matahari terjadi sekitar 2 minggu sebelum atau setelah gerhana Bulan.
- Orang Yunani kuno percaya bahwa gerhana Matahari adalah pertanda dewa-dewa yang marah dan dikaitkan sebagai awal dari bencana dan kehancuran.
- Suku Tewa dari New Mexico percaya bahwa gerhana Matahari menandakan Matahari yang sedang marah dan meninggalkan langit untuk pergi ke rumahnya di dunia bawah.
- Menurut cerita rakyat dari suku Inuit, dewi Matahari Malina pergi setelah berkelahi dengan dewa Bulan Anningan. Gerhana Matahari terjadi ketika Anningan berhasil menyusul kakaknya.
- Orang-orang dari suku Tammari atau Batammaliba, yang bermukim di Benin dan Togo, menggunakan peristiwa gerhana Matahari sebagai momen untuk memberi pelajaran. Menurut legenda mereka, gerhana Matahari menunjukkan bahwa Matahari dan Bulan sedang bertengkar dan satu-satunya cara untuk menghentikan gerhana adalah orang-orang Tammari harus menyelesaikan semua konflik satu sama lain.
Tag
Berita Terkait
-
Jadwal Baru Piala AFF Bikin Media Vietnam Ketar-ketir, Timnas Indonesia Bisa Full Skuad
-
Daya Beli Lesu Hantam Industri Elektronik, Jurus 'Inovasi Hemat Energi' Jadi Andalan
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025
-
Media Internasional: Timur Kapadze Bisa Bantu Timnas Indonesia di Masa Transisi
-
SPF Lebih Tinggi Pasti Lebih Baik? Ini 5 Mitos Sunscreen yang Ternyata Salah Kaprah
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
5 Tablet Murah Dilengkapi Stylus Pen untuk Anak Sekolah dan Mahasiswa
-
5 Pilihan HP 5G Murah Mulai Rp2 Jutaan, Cepat untuk Download dan Streaming
-
Update Aplikasi Keamanan HyperOS Resmi Dirilis, Ini Daftar Peningkatannya
-
5 Pilihan HP Snapdragon 870 Termurah di Bawah Rp2 Jutaan, Anti-Lag Setara Ponsel Flagship
-
10 Rekomendasi HP Tangguh untuk Driver Ojol: RAM Besar, Harga 1 Jutaan
-
Bukan Cuma Reno 15, Oppo Bocorkan "Si Bungsu" Reno 15c yang Fokus Desain Trendi, Kapan Rilis?
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 18 November 2025: Dapatkan Skin, Bundle, Diamond, dan Emote Gratis!
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 November 2025, Klaim Hadiah Gratis Sekarang!
-
Indonesia AI Day: Indosat Percepat Lahirnya Talenta AI dari Perguruan Tinggi
-
BCA Rilis Aplikasi myBCA versi Smartwatch, Bisa Apa Saja?