Suara.com - Penelitian baru dilakukan lewat visualisasi menunjukkan, bagaimana masker wajah dapat mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).
Tanpa masker penutup wajah, tetesan yang dihasilkan selama batuk dapat bergerak hingga 3,7 meter. Tetapi jika orang mengenakan masker wajah, jarak pergerakan tetesan air liur berkurang hanya beberapa inci dalam kasus terbaik.
Simulasi yang telah dijelaskan dalam jurnal Physics of Fluids pada 30 Juni mengungkapkan bahwa beberapa masker penutup wajah berbahan kain, berfungsi lebih baik daripada masker jenis lain, dalam menghentikan penyebaran tetesan yang berpotensi menular.
"Visual yang digunakan dalam penelitian kami, dapat membantu menyampaikan kepada masyarakat umum alasan di balik pedoman physical distancing dan saran untuk mengenakan masker wajah," ucap Siddhartha Verma, pemimpin penulis penelitian dan asisten profesor di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Florida Atlantic, dikutip dari Live Science, Kamis (2/7/2020).
Untuk mensimulasikan batuk, para ilmuwan menghubungkan kepala manekin ke mesin kabut yang menciptakan uap dari air dan gliserin, serta menggunakan pompa untuk mengeluarkan uap melalui mulut manekin.
Tim ahli kemudian memvisualisasikan tetesan uap menggunakan "lembaran laser" yang dibuat dengan menggerakkan sepintas pointer laser hijau melalui batang silinder. Dalam pengaturan ini, simulasi batuk muncul sebagai uap hijau bercahaya yang menyembur keluar dari mulut manekin.
Para ilmuwan menggunakan beberapa jenis masker non-medis pada kepala manekin untuk menguji efektivitas masker dalam menghalangi "batuk" tersebut. Jenis masker tersebut mencakup masker buatan sendiri, yang dijahit dengan dua lapis kain katun, bandana satu lapis, saputangan katun yang dilipat longgar, dan masker kerucut non-sterile yang dijual di apotek.
Para ahli menemukan bahwa tanpa penutup masker, batuk yang disimulasikan dapat bergerak hingga 12 kaki atau sekitar 3,6 meter dalam 50 detik.
Sementara, masker katun buatan sendiri mengurangi penyebaran tetesan paling banyak, meskipun ada beberapa kebocoran di bagian atas masker antara hidung dan bahan kain. Ketika manekin mengenakan masker jenis ini, tetesan hanya bergerak sekitar 2,5 inci ke depan dari wajah. Masker kerucut juga berfungsi baik dengan tetesan bergerak sekitar 8 inci dari wajah.
Baca Juga: Penelitian Terbaru: Sinar Matahari Bisa Bunuh Virus Corona dalam 34 Menit
Namun, bandana satu lapis yang umumnya terbuat dari bahan t-shirt elastis dan saputangan yang dilipat kurang efektif. Tetesan batuk dapat bocor melalui kedua bahan masker tersebut dan bergerak lebih dari 1 meter untuk bandana dan lebih dari 0,3 meter untuk saputangan.
Tetapi, meskipun masker non-medis yang diuji dalam penelitian ini mengalami berbagai tingkat kebocoran aliran, masker jenis ini cenderung efektif dalam menghentikan penyebaran tetesan yang lebih besar.
Menurut para ilmuwan, memberikan pengetahuan dan kesadaran secara luas tentang langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk Covid-19, sangat penting saat ini karena adanya lonjakan yang signifikan dalam kasus infeksi Covid-19 di beberapa negara.
Berita Terkait
-
Masker Kain Katun Paling Efektif Tangkal Virus Corona, Ini Klaim Peneliti
-
Harapan Baru, Peneliti Temukan Tes untuk Deteksi Endometriosis Lebih Cepat
-
Ibu-Ibu di Prambanan Buat Masker Inhaler Alami, Cocok untuk Penderita Asma
-
Ahli Sarankan Pakai Face Shield daripada Masker Kain, Ini Alasannya
-
Fenomena Masker 'Tersenyum' di Indonesia Jadi Sorotan Media Asing
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Bukan Cuma Reno 15, Oppo Bocorkan "Si Bungsu" Reno 15c yang Fokus Desain Trendi, Kapan Rilis?
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 18 November 2025: Dapatkan Skin, Bundle, Diamond, dan Emote Gratis!
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 November 2025, Klaim Hadiah Gratis Sekarang!
-
Indonesia AI Day: Indosat Percepat Lahirnya Talenta AI dari Perguruan Tinggi
-
BCA Rilis Aplikasi myBCA versi Smartwatch, Bisa Apa Saja?
-
Harga Spotify Premium di Indonesia Makin Mahal Gegara AI, Cek Daftar Harga Barunya
-
15 Kode Redeem FC Mobile 17 November: Dapatkan Ribuan Gems dan Anniversary Pack
-
Garena Rilis Game Baru Choppy Cuts, Ada Karakter Free Fire
-
Cara Mematikan Autocorrect di iPhone dengan Mudah
-
Cara Mematikan Fitur Autocorrect di HP Android agar Mengetik Bebas Gangguan