Suara.com - Teleskop luar angkasa Hubble telah menghabiskan 30 tahun terakhir, tetapi tidak berhenti untuk terus mengirim potret-potret terbaru dari objek-objek di luar angkasa.
Pada awal bulan ini, Hubble mengambil gambar terbaru Saturnus yang jernih dari jarak 1,35 kilometer.
Saat ini, musim panas sedang terjadi di belahan utara Saturnus dan membuat bagian utara puncaknya miring ke arah Matahari. Tapi, itu bukan musim panas seperti yang dibayangkan di Bumi.
Planet gas raksasa ini mendapatkan sebagian besar panasnya dari interiornya, bukan dari Matahari, dengan suhu rata-rata minus 178 derajat Celcius.
Gambar yang dikirim Hubble tidak hanya mengagumkan, tetapi ini juga membantu para ilmuwan mempelajari detail baru tentang Saturnus. Misalnya, para ahli menemukan keberadaan kabut merah kecil di belahan utaranya.
NASA berpikir ini bisa jadi karena panas dari sinar Matahari yang mengubah sirkulasi atmosfer atau mengubah kabut fotokimia di planet tersebut. Berbeda dari kutub utaranya, bagian kutub selatan Saturnus memiliki rona agak biru.
"Sungguh menakjubkan bahwa bahkan selama beberapa tahun, kami melihat perubahan musiman pada Saturnus," kata Amy Simon, ilmuwan planet dari Goddard Space Flight Centre NASA seperti dikutip dari Science Alert, Senin (27/7/2020).
Dalam gambar terbaru tersebut, para ilmuwan juga dapat melihat dua dari 82 bulan Saturnur, yaitu Mimas yang berupa titik kecil di sebelah kanan gambar dan Enceladus berbentuk titik sedikit lebih besar di bagian bawah gambar.
Hubble telah melakukan lebih dari 1,3 juta pengamatan sejak 1990 ketika pertama kali diluncurkan dan sebagian besar dari gambar yang diabadikannya mencakup galaksi, nebula, atau bintang yang jauh. Tetapi, terkadang teleskop itu juga mengambil gambar planet yang dekat dengan Bumi.
Baca Juga: NASA Ungkap Wujud Mimas, Satelit Alami Saturnus yang Mempesona
Pengambilan gambar Saturnus dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari Outer Planet Atmospheres Legacy (OPAL) dengan masing-masing hasil foto yang tampak sedikit berbeda.
Potret close-up ini membantu para ilmuwan mengawasi tata surya tanpa meluncurkan misi berbiaya mahal lainnya dan jangka panjang untuk masing-masing planet.
Meski begitu, beberapa misteri membutuhkan wahana antariksa khusus yang lebih memadai dan berfokus pada satu misi, seperti bagaimana cincin saturnus terbentuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya