Suara.com - NASA telah mengirim penjelah baru bernama Perseverance ke Mars yang diluncurkan pada 30 Juli lalu, untuk mengetahui kelayakhunian Planet Merah. Robot ini dibekali berbagai teknologi terbaru, salah satunya adalah Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment (MOXIE), yang mampu menghasilkan oksigen dari atmosfer Mars yang didominasi karbon dioksida.
Di Planet Merah, oksigen di atmosfer hanya terbentuk 0,2 persen, sangat berbeda jika dibandingkan dengan Bumi yang 21 persen atmosfernya terdiri dari oksigen.
Meskipun ditugaskan untuk mengubah karbon dioksida Mars menjadi oksigen, misi yang diberikan kepada Perseverance untuk mengetahui keefektifan MOXIE hanyalah eksperimental atau uji coba.
Teknologi tersebut akan mengubah karbon dioksida dengan membaginya secara elektrokimia menjadi oksigen dan karbon monoksida. Kemudian, menggabungkan oksigen bebas untuk membuat O2.
MOXIE akan memompa oksigen dan karbon monoksida yang dapat dihirup kembali ke atmosfer, tetapi upaya di misi masa depan akan bertujuan menyimpan O2 dalam tangki yang akan digunakan oleh manusia.
Misi ini merupakan kali pertama hal semacam itu dicoba di Mars. Tetapi para ilmuwan di proyek tersebut merasa tidak yakin dengan hasil oksigen dan karbon monoksida akan mengubah atmosfer secara signifikan, sehingga menimbulkan kekhawatiran.
"Jika kita melepaskan karbon monoksida ke atmosfer Mars, pada akhirnya itu akan bergabung dengan sejumlah kecil sisa oksigen yang ada di sana dan kembali menjadi karbon dioksida," kata Michael Hecht, peneliti utama MOXIE, seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (12/8/2020).
Manusia membutuhkan sekitar 0,5 meter kubik udara per hari, sedangkan menurut NASA, teknologi MOXIE ini hanya akan mampu menciptakan sekitar 0,03 meter kubik "udara Bumi". Eksperimen akan berlanjut selama misi Perseverance, di mana penjelajah itu akan tiba di Mars pada 18 Februari 2021.
Baca Juga: Ingenuity, Helikopter Antarplanet Pertama Dikirim ke Planet Mars
Berita Terkait
-
NASA Akan Kembalikan Meteorit Berusia 700 Ribu Tahun ke Mars
-
NASA Segera Luncurkan Robot Mobil Penjelajah ke Planet Mars
-
NASA Kembali Undur Peluncuran Robot Penjelajah Mars Baru
-
Hormati Petugas Medis, NASA Pasang Penghargaan di Robot Penjelah Mars
-
Inggris Siap Luncurkan Robot Penjelajah Bulan Pertama pada 2021
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Apa Itu Cloudflare, Kenapa Eror Jadi Penyebab Internet Lemot?
-
Langkah Praktis Menyatukan Kolom di Microsoft Excel Tanpa Menghapus Data
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Mega Charizard X ex Hadir Melalui Seri Terbaru Pokemon Game Kartu Koleksi "Kobaran Biru"
-
Pemulihan Pasca-Banjir Sumatra Layanan Telekomunikasi
-
Satu Dekade Shopee: Rayakan 10 Tahun Inovasi Digital, Hadirkan Fuji, dan Angkat Warisan Budaya
-
10 Aplikasi Lari Terbaik selain Strava, Fiturnya Tak Kalah Lengkap!
-
ITSEC Asia Tancap Gas: Ekspansi Global, Summit AI 2026, dan Misi Amankan Perempuan di Dunia Digital
-
YouTube Luncurkan Fitur Recap 2025, Tampilkan Kebiasaan Menonton Pengguna
-
Red Dead Redemption Resmi Hadir di Mobile, Netflix Games Jadi Penyokong