Suara.com - Menurut para ilmuwan, tes yang lebih cepat dikombinasikan dengan respons kekebalan tubuh yang "kuat" terhadap virus Corona (Covid-19), mungkin menawarkan harapan mengekang pandemi.
Tes yang ditunda dan kekurangan pasokan karena Amerika Serikat melampaui kasus 5,4 juta kasus, membuat banyak orang tidak yakin tentang risiko penyebaran virus.
Ketika para ahli terburu-buru mengembangkan vaksin, para ilmuwan hanya memiliki sedikit bukti untuk mengetahui apakah antibodi yang melindungi terhadap Covid-19, bertahan cukup lama untuk mengendalikan virus.
Meski begitu, perkembangan dari para ilmuwan pada Senin (17/8/2020), membawa pandangan optimistis ke kedua sisi. Pasalnya, para ilmuwan mengumumkan SalivaDirect, tes yang tidak memerlukan persediaan khusus dan dapat memberikan hasil dalam waktu kurang dari tiga jam, dapat tersedia untuk umum dalam hitungan minggu.
"Ini melompati begitu banyak langkah di depan, sehingga membuatnya jauh lebih setuju untuk digunakan sebagai alat pengawasan seperti di sekolah atau universitas," kata Dr. Brett Giroir, koordinator pengujian virus Corona Gedung Putih kepada ABC, Selasa (18/8/2020).
Meskipun banyak yang masih berada pada tahap awal dan belum ditinjau rekan sejawat, sejumlah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki gejala ringan, memiliki respons kekebalan yang "kuat" terhadap virus.
Hal ini memberikan bukti bahwa vaksin dapat melindungi orang-orang selama lebih dari waktu yang singkat.
Meskipun belum jelas, tetapi penelitian menunjukkan bahwa perlindungan itu bisa bertahan selama berbulan-bulan.
Di sisi lain, sekolah telah menjadi titik fokus di mana para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang Covid-19 pada anak muda.
Baca Juga: Kelak di Masa Depan, Gua di Mars dan Bulan Bisa Jadi Rumah Manusia
Pakar kesehatan yang mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana anak muda tertular dan menyebarkan virus, harus memutuskan bagaimana membawa siswa kembali ke sekolah untuk tahun ajaran baru.
Persepsi umum adalah bahwa anak muda tidak perlu khawatir terinfeksi. Tetapi para ilmuwan telah menemukan bahwa anak muda terinfeksi yang tidak dirawat di rumah sakit, dapat memiliki efek jangka panjang.
"Pada individu yang masih muda dan sehat, yang tidak memerlukan rawat inap tetapi sakit dan cukup bergejala, sehingga harus beristirahat di tempat tidur selama satu atau dua minggu dan kemudian sembuh dari virus, mereka masih memiliki gejala yang tersisa selama berminggu-minggu dan terkadang berbulan-bulan," kata Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, seperti dikutip CNN, Rabu (19/8/2020).
Sementara itu, banyak sekolah yang telah melanjutkan belajar tatap muka, dengan cepat melaporkan adanya infeksi.
Di Florida, lebih dari 25 distrik akan memulai pengajaran secara langsung pada akhir minggu. Tiga distrik yaitu Baker, Bradford, dan Martin melaporkan harus melakukan karantina siswa setelah seminggu mengikuti kelas secara bertatap muka. Menurut juru bicara distrik Jennifer DeShazo, Martin telah mengkarantina 292 siswa.
University of North Carolina di Chapel Hill juga secara tiba-tiba memutuskan, minggu ini akan meniadakan kelas sarjana secara langsung di kampus. Setelah sekitar 130 mahasiswa dinyatakan positif Covid-19, pada minggu pertama sejak kelas dimulai.
Berita Terkait
-
Ilmuwan Klaim Siap Temukan Bukti Kehidupan Alien Cerdas
-
Ahli: Vaksin yang Sudah Ada Mungkin Berpengaruh pada Pasien Covid-19
-
Nekad! Belum Teruji, Putin Klaim Beri Vaksin Covid-19 ke Anaknya
-
Awalnya Dikira Dinosaurus Terkecil, Ternyata Fosil Spesies Ini
-
Tanpa Persetujuan FDA, Ilmuwan Gunakan Vaksin DIY untuk Covid-19
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Netizen Bandingkan Runtuhnya Al Khoziny dan Sampoong: Antara Dibela vs Dipenjara
-
Viral Gerakan 'Kami Bersama Kiai Al Khoziny': Tuai Pro dan Kontra
-
Spesifikasi Poco M7 yang Masuk Indonesia 10 Oktober, Punya Baterai 7.000 mAh
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 6 Oktober: Raih Pemain 112-113 dan Hujan Gems
-
DJI Mini 5 Pro, Kamera Osmo Nano, dan Mic 3 Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 6 Oktober: Klaim Katana Dual Flame dan Grizzly Bundle
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Stabilizer Mulai Rp 1 Jutaan
-
Helldivers 2 Makan Banyak Ruang di PC Dibanding Konsol, Ini Penyebabnya
-
Luas Es Laut Antartika Catat Titik Terendah Ketiga dalam 47 Tahun
-
Heboh Jatuh di Cirebon! Ini Jadwal Hujan Meteor 2025 di Indonesia Tak Boleh Dilewatkan