Suara.com - Para astronom secara tak terduga menemukan endapan hematit di permukaan Bulan. Endapan tersebut ditemukan di garis lintang tinggi dan para ahli menyebut penyebabnya kemungkinan besar adalah oksigen Bumi yang "terbang" ke Bulan dan membentuk mineral.
Hematit merupakan jenis besi teroksidasi yang secara kimiawi mirip dengan karat yang terbentuk saat besi bereaksi dengan oksigen di Bumi. Tidak seperti Bumi, Bulan sama sekali tidak memiliki oksigen, sehingga tidak mengherankan jika semua besi yang ditemukan baik dalam pengamatan jarak jauh maupun dalam sampel Apollo adalah murni.
Dilaporkan dalam Science Advances, para ahli memiliki gagasan tentang bagaimana Bumi mungkin bertanggung jawab atas area 'karat' di Bulan.
"Hipotesis kami adalah hematit Bulan terbentuk melalui oksidasi besi permukaan Bulan oleh oksigen dari atmosfer bagian atas Bumi yang terus-menerus dihembuskan ke permukaan Bulan oleh angin Matahari saat Bulan berada dalam magnetotail Bumi selama beberapa miliar tahun terakhir," kata Dr Shuai Li, penulis utama dari Hawai'i Institute of Geophysics and Planetology.
Dilansir dari IFL Science pada Jumat (4/9/2020), pengamatan ini diambil oleh Moon Mineralogy Mapper (M3) yang dikembangkan oleh NASA dalam misi Chandrayaan-1 India.
M3 sebelumnya digunakan oleh Li dalam penemuan endapan es air di wilayah kutub Bulan dan penemuan baru ini juga termasuk di dalam hasil pengamatan tersebut.
"Ketika saya memeriksa data M3 di daerah kutub, saya menemukan beberapa fitur dan pola spektral berbeda dari yang kita lihat di garis lintang yang lebih rendah atau sampel Apollo. Saya ingin tahu apakah mungkin ada reaksi batuan air di Bulan. Setelah penyelidikan berbulan-bulan, saya melihat adanya tanda hematit," tambah li.
Tim ahli menghubungkan pengamatan ini dengan penemuan yang dibuat oleh misi Kaguya Jepang tentang bagaimana oksigen dari atmosfer atas Bumi dapat dihembuskan ke permukaan Bulan oleh angin Matahari.
Munculnya beberapa hematit di Bulan menunjukkan bahwa air es mungkin juga berperan dalam pembentukan ini. "Penemuan ini akan membentuk kembali pengetahuan kita tentang wilayah kutub Bulan. Bumi mungkin telah memainkan peran penting dalam evolusi permukaan Bulan," tutup Li.
Baca Juga: Ternyata, Begini Penampakan Bumi 750 Juta Tahun Lalu
Para ilmuwan berharap salah satu misi Artemis, yang akan mengirim manusia kembali ke Bulan, akan dapat mengumpulkan bebatuan di daerah kutub untuk dianalisis secara rinci dan diharapkan dapat mengonfirmasi temuan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Andalkan Snapdragon 7s Gen 4, Segini Skor AnTuTu Redmi Pad 2 Pro
-
Teaser Beredar, Realme GT 8 Pro Aston Martin F1 Limited Edition Siap Rilis
-
23 Kode Redeem FC Mobile 3 November: Dapatkan Pemain OVR 113, Gems, dan Rank Up Token Gratis!
-
Bracket dan Hasil Playoff MPL ID S16: ONIC Jadi Juara, AE Nomor 2
-
23 Kode Redeem FF 3 November: Segera Klaim Skin M1014, SG2 One Punch Man, dan Bundle Eksklusif!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
TikTok Rilis Dua Fitur AI Baru: Permudah Kreator Mengolah Konten
-
Philips Siap Hadirkan HP Baru, Desain Mirip iPhone
-
2 Cara Mudah Ngeprint Dokumen dari iPhone, Tutorial Cepat Anti Ribet!
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?