Suara.com - Pasien virus Corona (Covid-19) dapat menderita kerusakan paru-paru dan jantung jangka panjang, tetapi banyak pasien dengan kondisi ini cenderung membaik dalam waktu tiga bulan.
Sebuah penelitian terbaru, para ilmuwan di Tyrolean Australia merekrut pasien Covid-19 yang telah dirawat di rumah sakit. Pada European Respiratory Society International Congress, para ahli melaporkan 86 pasien pertama yang terdaftar antara 29 April dan 9 Juni.
Para pasien dijadwalkan untuk kembali dan melakukan evaluasi enam, 12, dan 24 minggu setelah dipulangkan. Selama kunjungan tersebut, pemeriksaan klinis, uji laboratorium, analisis jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah serta uji fungsi paru dilakukan.
Pada saat kunjungan pertama para pasien, lebih dari separuh pasien memiliki setidaknya satu gejala persisten, terutama sesak napas dna batuk. CT Scan pun masih menunjukkan kerusakan paru-paru pada 88 persen pasien.
Tetapi pada saat kunjungan berikutnya pada 12 minggu setelah keluar, gejalanya membaik dan kerusakan paru-paru berkurang hingga 56 persen.
Sebanyak 56 pasien menunjukkan gejala persisten pada saat kunjungan enam minggu. Gejala tersering mencakup sesak pada 40 pasien dan batuk pada 13 pasien.
Sementara pada kunjungan 12 minggu, sesak napas telah membaik dan terjadi hanya pada 31 pasien, tetapi 13 paisen masih mengalami batuk. Pada tahap ini, masih terlalu dini untuk mendapatkan hasil dari evaluasi dalam 24 minggu.
"Kabar buruknya adalah bahwa orang-orang menunjukkan kerusakan paru-paru akibat Covid-19 setelah keluar, kabar baiknya adalah kerusakannya cenderung membaik seiring waktu, yang menunjukkan bahwa paru-paru memiliki mekanisme untuk memperbaiki dirinya," kata Dr Sabina Sahanic, mahasiswa PhD di University Clinic, Innsbruck, dan bagian dari tim yang melakukan penelitian.
Pada kunjungan enam minggu, ekokardiogram menunjukkan bahwa 48 pasien mengalami disfungsi ventrikel kiri jantung pada saat relaks dan dilatasi.
Baca Juga: Miris, Bayi 4 Bulan Idap Sakit Paru-paru hingga Kurus Kering
Indikator biologis kerusakan jantung, pembekuan darah, dan peradangan semuanya meningkat secara signifikan.
"Untungnya, dalam kelompok Innsbruck, kami tidak mengamati disfungsi jantung terkait Covid-19 yang parah pada fase pasca-akut. Disfungsi diastolik yang kami amati juga cenderung membaik seiring waktu," tambah Dr Sahanic, seperti dikutip Mirror, Selasa (8/9/2020).
Laporan lainnya mengatakan bahwa semakin cepat pasien Covid-19 memulai program rehabilitasi paru setelah melepas ventilator, maka semakin baik dan cepat pemulihannya.
Yara Al Chikhanie, mahasiswa PhD di klinik Dieulefit Sante untuk rehabilitasi paru dan Hp2 Lab di Grenoble Alps University, Perancis, menggunakan tes berjalan untuk mengavulasi kemajuan mingguan 19 pasien yang telah menghabiskan rata-rata tiga minggu dalam perawatan intensif dan dua minggu di bangsal paru.
"Temuan terpenting adalah pasien yang dirawat di rehabilitasi paru segera setelah meninggalkan perawatan intensif berkembang lebih cepat daripada pasien yang menghabiskan waktu lebih lama di bangsal paru di mana mereka tetap tidak aktif," ucap Al Chikhanie.
Ia menambahkan bahwa semakin cepat rehabilitasi dimulai, maka semakin cepat dan lebih baik peningkatan kapasitas berjalan dan bernapas pasien serta penambahan otot. Menurutnya, pasien yang memulai rehabilitasi dalam seminggu setelah terlepas dari ventilator berkembang lebih cepat daripada pasien yang dirawat setelah dua minggu.
Berita Terkait
-
Rumah Sakit Ini Klaim Sukes Transplantasi Paru-paru pada Pasien Covid-19
-
Ilmuwan Sebut Awal Kehidupan Bisa Berasal dari Luar Angkasa
-
Awas Gejala Lain Kanker Paru-Paru, Cek Pergelangan Tangan dan Kaki!
-
Ngeri.. Ilmuwan Beberkan Pemanasan Bumi di Masa Depan
-
Lebih Cepat Antisipasi, Gejala Covid-19 Bisa Diprediksi
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
Terkini
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Background Aurora, Hasil Realistis
-
Perplexity Rilis AI Comet Gratis untuk Semua Pengguna
-
Viral Pejabat Polisi Kedapatan Nenteng iPhone 17 Pro Max, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya
-
Honor Magic 8 dan Magic 8 Pro Siap Meluncur, Dilengkapi Sensor Kamera "Maple Merah"
-
18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
-
Segera Debut 8 Oktober, Realme 15 Pro Game of Thrones Bawa UI Khusus
-
26 HP dan Tablet Xiaomi Ini Segera Nikmati Fitur Hyper Island di HyperOS 3
-
Tutorial Membuat Situs Web Berita dalam 12 Langkah Sederhana
-
7 Sim Racing Games Terbaik untuk Pencinta Balapan: Grafis Realistis, Virtual Imersif
-
Biznet Garap Proyek Kabel Laut BNCS-2, Siapkan Internet dari Jawa hingga Sulawesi