Suara.com - Para ilmuwan menemukan fosil bulu tertua di dunia yang menempel di tanah selama kurang lebih 150 tahun. Sejak ditemukan lebih dari satu setengah abad lalu, hampir tidak ada pakar yang mampu mengungkap misteri ini.
Namun penelitian baru menyatakan bahwa bulu ini memiliki bentuk sama seperti bulu pada Archaeopteryx, dinosaurus yang dikenal sebagai burung pertama. Terlebih lagi, bulu itu ditemukan di situs fosil yang sama dengan empat kerangka Archaeopteryx.
Walaupun penelitian sebelumnya menyebut bulu itu mungkin dari spesies baru, namun menurut para ahli ini hipotesa yang belum dideskripsikan.
Dengan mencocokkan bulu tadi ke beberapa spesimen Archaeopteryx, beberapa di antaranya berasal dari situs fosil yang sama, hasil penelitian baru ini berpendapat bulu purba tersebut kemungkinan besar berasal dari sayap Archaeopteryx.
"Ada perdebatan selama 159 tahun terakhir, apakah bulu ini milik spesies yang sama dengan kerangka Archaeopteryx, serta dari mana asalnya dan warna aslinya. Melalui penelitian yang menggabungkan teknik baru ke fosil dan literatur tua, kami akhirnya dapat memecahkan misteri berabad-abad ini," kata Ryan Carney, ilmuwan dari University of South Florida.
Penelitian sebelumnya memperkirakan bulu itu mungkin berwarna hitam. Analisis ulang pada pola badan pigmen yang ditangkap oleh fosil memperkuat interpretasi ini.
Salah satu bagian yang paling diperdebatkan dari fosil ini adalah hilangnya garis tengah bulu sejak ditemukan. Dalam studi yang diterbitkan tahun lalu, para ilmuwan berpendapat kelengkungan bulu itu terlalu berlebihan untuk Archaeopteryx.
Dilansir dari Science Alert pada Senin (5/10/2020), makalah baru yang telah diterbitkan di Scientific Reports berpendapat bahwa kurva bulu sangat bervariasi antarspesies, terutama untuk sayap atas.
Meski begitu, selama bertahun-tahun sebagian besar penelitian baru tentang bulu ini menyebutkan permasalahan telah selesai. Penelitian lebih lanjut masih harus dilakukan untuk mengungkap bentuk, warna, dan fungsi bulu tadi.
Baca Juga: Dijuluki "Monster Sungai", 1.200 Gigi Dinosaurus Ini Diteliti Ilmuwan
Berita Terkait
-
5 Alasan Gachiakuta Wajib Ditonton, Anime Misteri Relate dengan Kehidupan!
-
5 Rekomendasi Serum Bulu Mata Terbaik agar Lentik, Pernah Coba?
-
Dipanggil Sabin, Bintang Emon dan Istri Rayakan Kelahiran Anak Pertama
-
KOI akan Sanksi Atlet Bulu Tangkis yang Terbukti Terlibat Pengaturan Skor
-
Momen Haru Gender Reveal Anak Pertama Steffi Zamora dan Nino Fernandez
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
HP Murah Honor X5c Rilis: Desain Mirip iPhone, Harga Sejutaan
-
Pemilik Ponpes Al Khoziny Bukan Orang Sembarangan, Petinggi Partai Beri Bantuan
-
Rincian Sensor Kamera iPhone 17 Series Terungkap, Semuanya dari Sony
-
57 Kode Redeem FF Terbaru 5 Oktober: Ada Bunny Bundle dan SG2 Troublemaker
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
-
Xiaomi 17T Diprediksi Rilis Lebih Awal, Pertahankan Chip Premium MediaTek
-
Spesifikasi Infinix GT 30: HP Murah dengan Skor AnTuTu Tinggi, Layar 144 Hz
-
Mudah! Begini Cara Membuat Avatar Profil WhatsApp dari Foto Selfie
-
5 Kode Shift Borderlands 4 Terbaru: Ada Hadiah Kunci dan Legendary Ripper Shield
-
Tampilkan Mobil Balap, Teaser iQOO 15 Bocorkan Performa dan UI Anyar