Suara.com - Universal Robots baru saja melakukan sesi pertemuan dengan Pemimpin Cobot melalui sebuah kongres interaktif online yang membahas tentang cobot dan perannya terhadap manufaktur masa depan di seluruh Asia-Pasifik.
Tokoh cobot terkemuka, Mr Jürgen von Hollen, Presiden Universal Robots, Mr James McKew, Direktur Regional APAC, Universal Robots, dan Dr Che Fai YEONG, Direktur DF Automation and Robotics and Associate Professor dari Universitas Teknologi Malaysia memaparkan banyak wawasan industri dan juga menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dari para praktisi industri mengenai manufaktur pasca pandemi, dan menjelaskan bagaimana produsen di Asia Pasifik untuk siap menghadapi masa depan.
Pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun 2020 menambah tantangan yang ada dan mendatangkan kerentanan baru bagi produsen di seluruh dunia.
Gangguan serius pada rantai pasokan, kekurangan material secara tiba-tiba, dan perubahan permintaan yang tajam, membuat para produsen pun bergulat untuk bisa beradaptasi dengan perubahan.
Manufaktur padat karya sangat terpukul oleh langkah-langkah penanganan COVID-19 oleh pemerintah daerah seperti melakukan pembatasan jarak dan sosial, yang kerap diperpanjang.
Namun, langkah-langkah tersebut memberikan peluang bagi para produsen yang berfokus pada tenaga kerja dan memikirkan kembali operasi mereka, tentang bagaimana caranya untuk menjaga produksi agar tetap berjalan, seraya mematuhi langkah-langkah dan peraturan yang ada, tanpa mengorbankan efisiensi biaya, juga memikirkan tentang model operasi yang bisa bertahan hingga di masa depan, supaya lebih tahan banting.
Acara yang mempertemukan para tokoh dengan para peserta ini, merupakan ajang pertukaran ide dan pertukaran rekomendasi, dan berlangsung seru dan sarat dengan antusiasme.
“Di Asia-Pasifik, pemilik bisnis dan para operatornya harus benar-benar dapat mengatur biaya, menciptakan nilai, dan keuntungan. Di beberapa daerah yang kisaran harga real estate-nya (perumahan) mahal, seperti Singapura dan kota metropolitan lainnya di dunia, cobot pastinya bisa sangat membantu dalam memaksimalkan ruang di mana operator manusia dan cobot bisa bekerja bersama-sama untuk mencapai tingkat produksi tertinggi, sambil mematuhi pedoman jarak fisik (yang diperlukan di tengah pandemi ini),” kata James McKew, Direktur Regional APAC, Universal Robots.
Cobot-cobot ini telah menjadi alat yang gesit dan sempurna, yang dapat diaplikasikan secara inovatif di seluruh dunia, terutama di pasar ASEAN, yang sedang berkembang di mana tingkat adopsi cobot dan robot industri lainnya terus melampaui pasar yang ada di negara-negara Barat yang sudah mapan.
Baca Juga: Berkat 5G, Robot Ini Bisa Mengoperasi Kandung Kemih Jarak Jauh
Hal tersebut disebabkan cobot dari Universal Robots, pada saat dioperasikan, tidak lagi memerlukan insinyur profesional atau pengembang perangkat lunak.
Siapa pun yang memiliki kemampuan untuk mengoperasikan tablet grafis (seperti iPad dll) sederhana akan dapat memerintahkan dan mengontrol cobot tersebut, setelah mendapatkan beberapa pelatihan dasar.
Misalnya, cobot sudah bisa diaplikasikan di bidang medis karena krisis COVID-19, untuk aplikasi seperti test swab, sterilisasi, dan desinfeksi secara mobile, termasuk desinfeksi sandaran tangan kursi pesawat yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan cedera dan infeksi pada penumpangnya.
“Di dunia yang selalu saja berubah dan tidak stabil ini, tidak mungkin kita bisa dengan mudah memperkirakan tren di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan manapun untuk bersikap fleksibel dan gesit. Bisnis dan para pemimpinnya harus memanfaatkan teknologi terbaik yang tersedia, seperti cobot ini, untuk bisa menjadi inovatif, agar dapat secara dinamis menyesuaikan diri dengan situasi dan krisis yang ada sekarang, dan untuk menyesuaikan infrastruktur yang ada, agar memenuhi kebutuhan organisasi dan pelanggan,” kata Jürgen von Hollen, Presiden Robot Universal.
“Kami memperkirakan cobot akan tumbuh secara eksponensial dalam waktu dekat di kawasan ASEAN, terutama di segmen usaha kecil dan menengah (UKM). COVID-19 telah mempercepat adopsi cobot pada banyak industri. Saya yakin Universal Robots akan menjadi pemimpin terdepan dalam mengarahkan pengembangan dan adopsi cobot di wilayah kami, membantu bisnis agar sukses melawan tingkat keusangan, terutama karena cobot sangatlah mudah dipelajari dan dioperasikan," kata Dr Yeong, Direktur Otomasi dan Robotika DF. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Pesaing Xiaomi 17 Ultra, Vivo X300 Ultra Lolos Sertifikasi dengan Kamera Premium
-
49 Kode Redeem FF Terbaru 29 Desember 2025, Ada Arrival Animation Stay Frosty dan 70 Diamond Gratis
-
HP 2 Jutaan Ke Bawah Terbaik untuk Gaming Harian dan Multitasking di 2025
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 Desember 2025, Ada Paket Hadiah Natal Pemain 106-112 dan Gems
-
5 Laptop Murah untuk Anak SMP: Spek RAM 8GB, Bobot Ringan, Kualitas Awet
-
4 Tablet Infinix RAM 8 GB Mulai Rp2 Jutaan, Terbaik untuk Pekerja dan Profesional
-
6 Rekomendasi HP dengan Sinyal Kuat, Anti Lemot Dipakai ke Daerah Terpencil
-
Moto X70 Air Pro Siap Meluncur, Pakai Chipset Terbaru Snapdragon dan AI
-
5 HP Gaming Murah Pilihan David GadgetIn 2025: RAM hingga 12 GB, Chip Kencang
-
5 HP Infinix RAM 8 GB Paling Murah Rp1 Jutaan, Baterai dan Kamera Andal